Tinggalkan Pupuk Kimia Dan Beralih Ke Pupuk Organik - Pupuk biasa kita kenal sebagai adonan penyubur tanaman, memang benar demikian, apalagi bila kita paham cara memakaikan pupuk tersebut ke media tanam atau tanaman. Pilihlah kandungan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan tersebut, apakah untuk pertumbuhan akar, batang, daun ataukah buah. Jika sempurna memberikannya, maka hasil yang didapat akan sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk pemakain pupuk sebaiknya kita pilih pupuk organik dari pada menggunakan pupuk kimia yang mana menyisakan efek jelek terhadap tanah.
Artikel ini sengaja disajikan sebagai materi contoh bagi kita dalam mempertimbangkan pilihan terhadap penggunaan pupuk pada tanaman, khususnya pada tumbuhan apotik hidup dan warung hidup terkait pemanfaatan lahan pekarangan, umunnya untuk semua yang berkenaan dengan pertanian.
Pilihan Pupuk |
Berikut ini ulasan wacana pupuk organaik dan pupuk kimia berdasarkan beberapa pakar atau hebat yang bisa dijadikan contoh kita dalam menentukan pupuk, antaralain:
- Sejak zaman purba hingga ketika ini, pupuk organik diketahui banyak dimanfaatkan sebagai pupuk dalam sistem perjuangan tani. Pupuk organik sanggup memperbaiki sifat fisik tanah melalui pembentukan struktur dan agregat tanah yang mantap dan berkaitan bersahabat dengan kemampuan tanah mengikat air, infiltrasi air, mengurangi resiko terhadap bahaya erosi, meningkatkan kapasitas pertukaran ion dan sebagai pengatur suhu tanah yang semuanya kuat baik terhadap pertumbuhan tumbuhan (Kononova, 1999).
- Organik yakni pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya berasal dari 2 bahan-bahan organik. Pupuk organik sanggup memperbaiki sifat fisik tanah, diantaranya memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya resap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan didalam tanah dan ketahanan terhadaperosi. Selain itu pupuk organik jugamemperbaiki kehidupan biologi tanah dan menambah unsur haradari proses mineralisasi humus (Setyamidjaja, 1986).
- Bahan organik mempunyai tugas penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga bila kadar materi organik tanah menurun, maka kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tumbuhan juga akan menurun. Menurunnya kadar materi organik tanah merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan dilema penting bagi negara berkembang alasannya yakni intensitasnya yang cenderung meningkat sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah dan intensitasnya yang bertambah (Sutanto., R 2006).
- Penggunaan pupuk kimia sintetis untuk tumbuhan pangan selama masa rovolusi hijau memperlihatkan angka peningkatan yang cukup tinggi. Selama kurun waktu 20 tahun terakhir ini terjadi kenaikan penggunaan pupuk kimia sintetis hampir 5 kali lipat, sementara produksi pertanian untuk tumbuhan pangan dimana pupuk tersebut dipakai hanya meningkat 50% (Santosa dalam Rusman.B , 2003). Hal ini memperlihatkan bahwa penggunaan pupuk anorganik sudah sangat tidak efisien dan bahkan kecendrungan yang ada justru terjadi penurunan produktivitas lahan alasannya yakni menurunnya kandungan materi organik tanah.
- Menurut Havlin et al (2005) kesuburan tanah akan semakin menurun akhir penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan mengakibatkan rusaknya sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Keadaan ini diperparah dengan banyaknya petani yang menggunakan pupuk kimia secara berkelanjutan. Oleh alasannya yakni itu, diharapkan suatu perjuangan untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat petani tanpa harus mengurangi kualitas lahan pertanian. Berdasarkan permasalah ini, maka diharapkan solusi untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia (anorganik). Penggunaan pupuk organik sanggup dijadikan salah satu solusi sebagai pengganti pupuk kimia.
- Kerusakan tanah secara garis besar sanggup digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu kerusakan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kerusakan kimia tanah sanggup terjadi alasannya yakni proses pemasaman tanah, salinisasi, terkotori logam berat dan terkotori senyawa organik dan xenobiotik ibarat pestisida atau tumpahan minyak bumi (Djajakirana, 2001).
Ulasan diatas menggambarkan karakteristik dan imbas yang sangat berbeda dari kedua jenis pupuk tersebut, untuk itulah kita dituntut bijak dalam menentukan pilihan. Ada pepatah yang menyampaikan "lebih baik mencegah daripada mengobati".
Perlu kita ketahui bila selain sanggup merusak tanah, penggunaan pupuk kimia juga berdampak negatif pada pertaruhan nilai kesehatan manusia, ini dikarenakan adanya residu kimia yang ditinggalkan. Dan parahnya lagi kita tidak akan bisa membedakan bila materi makanan (beras, sayuran, ataupun buah-buahan) yang kita konsumsi merupakan hasil pemupukan secara organik atau kimia. Jika ternyata itu hasil dari peumupukan kimia serta kita rutin mengkonsumsinya, maka salah satunya jenis penyakit yang sanggup menyerang badan kita yakni kanker.
0 Response to "Tinggalkan Pupuk Kimia Dan Beralih Ke Pupuk Organik"