Mengenal Difteri, Penyakit Yang Tengah Mewabah Di Indonesia
Difteri tengah mewabah di Indonesia. Di Jawa Timur misalnya, 12 anak meninggal dunia karena terjangkit wabah difteri. Hingga kini, difteri memang masih menjadi salah satu penyakit menular yang mengancam Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, sejauh ini ada 11 provinsi yang melaporkan terjadi bencana luar biasa (KLB) difteri pada periode Oktober sampai November 2017. Diantaranya Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sementara itu, sampai November kemarin, bencana difteri telah terjadi di 95 kabupaten/kota yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
Mengutip ANTARA, Direktur Surveilans dan Karantina Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi menyampaikan bila kondisi tersebut salah satunya merupakan akhir dari keengganan masyarakat untuk melaksanakan imunisasi.
“KLB difteri memang ada dan melulu. 66% kasus difteri disebabkan karena tidak diimunisasi. Makara ada yang menolak vaksin, ada yang karena kesadaran kurang,” ujar Jane. Padahal, pencegahan difteri dikatakan berhasil melalui imuninasi yang ditentukan oleh cakupan imunisasi minimal 95%.
Tapi apa itu gotong royong difteri? Sudahkah kita mengenal penyakit tersebut?
Difteri merupakan infeksi kuman yang mempunyai dampak serius pada selaput lender hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menjadikan penyakit ini sanggup menghasilkan racun yang merusak jaringan pada badan manusia, utamanya cuilan hidung dan tenggorokan.
Health Line menulis bila difteri gampang menyebar dari satu orang ke orang lain. Kendati demikian, difteri juga sanggup dicegah melalui penggunaan vaksin.
Difteri terbilang pada penyakit yang berdampak serius. Pasalnya bila tidak diobati, difteri bahkan bisa menjadikan kerusakan parah pada ginjal, sistem saraf, dan jantung.
Penularan difteri sanggup terjadi di dikala para penderita bersin, batuk, atau membuang napas mereka melalui hidung. Bahkan, bila orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda atau tanda-tanda difteri, mereka masih bisa menularkan infeksi kuman sampai enam ahad sehabis infeksi awal.
Gejala
Tanda difteri sering muncul dalam dua sampai lima hari sehabis infeksi terjadi. Dalam beberapa kasus, tak ada satu pun tanda-tanda yang muncul. Sementara dalam kasus lain, ada pula yang dilengkapi dengan tanda-tanda ringan serupa flu.
Gejala difteri yang paling terlihat dan umum yaitu lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan dan amandel, serta beberapa tanda-tanda lainnya ibarat di bawah ini :
Demam
Panas dingin
Kelenjar abses di leher
Batuk keras
Sakit tenggorokan
Kulit kebiruan
Meneteskan air liur
Kesulitan bernapas atau menelan
Perubahan penglihatan
Berkeringat dan detak jantung yang cepat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Mengenal Difteri, Penyakit Yang Tengah Mewabah Di Indonesia"