Tpst 3R Ksm Cibodas Dapat Dijadikan Wisata Edukasi

BANJAR - HR, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R KSM Cibodas ini berlokasi di wilayah Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman - Kota Banjar. TPST Cibodas dalam hal pengelolaan sampah menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dimana dengan 19 orang pemilah sanggup mengurangi lebih dari 50% jumlah sampah yang akan dibuang ke TPA. Adapun alat-alat sarana (tools) penunjang kinerja yang dimiliki diantaranya ialah mesin pencacah, komposter, pirolisis dan perlengkapan lainnya. Seperti yang dikatakan pengelola TPST Cibodas, Nono Sutanda (61) kepada HR ketika ditemui di ruang kerjanya pada Rabu 23/3.

Menurut Nono, tidak dipungkiri jikalau sampah masih menjadi problematika didalam kehidupan kita sehari-hari. Dampak jelek dari sampah harus sanggup ditekan, maka dari itu diharapkan adanya langkah-langkah kreatif dan inovatif serta konsistensi dalam hal pengelolaan sampah. Selain langkah tersebut "edukasi pengelolaan sampah semenjak dini" merupakan hal yang harus diterapkan kepada generasi muda.

Alhamdulillah, lanjutnya, berkenaan dengan edukasi pengelolaan sampah semenjak dini, sudah ada beberapa kalangan pelajar baik ditingkatan SD maupun Sekolah Menengah Pertama yang tiba ke TPST Cibodas ini untuk berguru perihal pengelolaan sampah serta pengenalan sistem 3R yang bekerjasama dengan mata pelajaran PLH yang ada di sekolahnya masing-masing. Tentunya kami sangat bahagia dan bangga, alasannya ternyata banyak generasi-generasi muda atau bahkan kader cilik yang peduli akan lingkungan hidup termasuk dalam pengelolaan sampah.

Selain pengelolaan sampah, mereka pun sanggup berguru perihal tumbuh-tumbuhan. Baik cara bercocok tanam, pemupukan ataupun pengenalan jenis tumbuhan/tanaman. menyerupai sanggup dilihat bahwa di TPST kita juga membudidayakan banyak sekali macam jenis tanaman. Ujarnya

Menurut fasilitator TPST Cibodas, Y.Supriyadi (35) menyampaikan kalau bekerjsama TPST ini sanggup dijadikan sebagai "Wisata Edukasi". Harapannya dengan melihat secara pribadi proses pengelolaan sampah, maka akan lebih gampang dipahami oleh para pengunjung sehingga nantinya sanggup dipraktikan ditempatnya masing-masing.

Ditempat terpisah salah seorang penggagas lingkungan hidup, YN_PAScom (35) ketika HR meminta keterangan, ia sangat mengapresiasi jikalau TPST Cibodas tersebut sanggup dijadikan wisata edukasi. Karena menurutnya banyak hal yang sanggup digali disana, mulai dari pengelolaan sampah menjadi pupuk organik, pengenalan jenis tumbuhan sampai pembelajaran perihal sistem 3R yang juga pernah dicanangkan oleh pemerintah. Terlebih penerapan edukasi perihal pengelolaan sampah semenjak usia dini sangatlah penting, alasannya merubah sikap dan paradigma tidak semudah membalikan telapak tangan.

***Yana Mulyana