(1) Karena keunggulan pesantrennya, Ma'had Aly hrs lebih baik dan lebih berkualitas setrik keilmuan dg akademi tinggi yg lain.
(2) Ilmu yg diperoleh dlm Ma'had Aly hrs mempunyai sanad yg ittishol sampai Rasulullah SAW (musalsal).
(3). Al-Qur'an tdk bisa diterjemahkan. Terjemahan al-Qur'an bukan Al-Qur'an itu sendiri. Bhs dan uslub al-Qur'an sangat kaya, tdk bisa diwadahi oleh bhs. Indonesia.
(4) Kehadiran Ma'had Aly jgn latah krn formalitas pendidikan, tp hrs menjadi kesadaran sebagai ikhtiar pendidikan yg sistematis, terstruktur, dan sanggup dipertanggungjawabkan setrik keilmuan dan spiritual untuk melahirkan ulama yg yakhsya Allaha n berakhlaq mulia.
(5) Ma'had Aly jangan sekadar menekankan ta'lim (pengajaran, transfer pengetahuan), tetapi yg paling penting adl tarbiyah (pendidikan, pembentukan karakter, perbaikan akhlaq, n keteladanan) sbgmn tradisi pesantren.
(6) Belajar n mengajar di Ma'had Aly jangan sekadar ikatan dhohir, tp juga batin n spiritual, hrs sering riyadloh, tawassul, dan tabarrukan.
(7) Belajar di Ma'had Aly jgn berpikir dpt bekerja apa setelah lulus, tp hrs gelisah bermanfaat dan bisa mengubah apa untuk masyarakat.
(8) Ma'had Aly hrs bisa memproduksi lebih banyak dan memperkuat kualitas ulama wanita (kyai perempuan).
(9) Sumber keilmuan pesantren, kitab kuning, hrs digali setrik mendalam sampai menemukan esensinya dan dikembangkan untuk menjawab masalah dan keperluan sosial hari ini. Tdk boleh berpikir dan bertindak ahistoris dan loncat setrik instant, pribadi kembali kepada teks al-Qur'an dan al-Hadits, apalagi hanya baca terjemahannya saja. Belajarlah ilmu-ilmu lain setrik utuh yg sanggup mengantarkan pemahaman kita yg mendalam dari isi kandungan al-Qur'an.
(Cirebon, 20/07/2017, @marzukiwahid)
Repost dari https://www.facebook.com/marzuki.wahid
0 Response to "9 Pesan Gus Mus Dlm Launching Ma'had Aly Kebon Jambu, Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon"