Latest News

Garam Langka ..Ini Asing ..Kita Kan Negara Kelautan yg Luas

Indonesia ialah negara dengan panjang pantai sangat besar dan luas maritim lebih dari 60% wilayah negara, kok dapat kekurangan garam sih? Begini ya nak.  Bahan baku garam itu memang air laut. Tapi bukan berMakna semua air maritim dapat dibikin garam.

Pertama, air maritim itu memang asin, tapi tidak sama kadar asinnnya dari satu lokasi ke lokasi lain dan dari waktu ke waktu.

Kedua, materi baku garam yg anggun itu bukan sekedar air maritim asin, tapi juga Musti higienis (dari lumpur yg suka terbawa dari daratan), dan tidak banyak polutannya. Kecuali mau makan garam tercampur merkuri atau polutan lain. Maknanya, dari segi materi baku saja sudah mulai mesti pilih-pilih. Bukan sembarang air laut.
Ketiga, bikin garam itu perlu lahan ya nak. Itu trik paling murah, dengan menggunakan matahari sebagai pengering alami. Bisa sih, air maritim dipanasi supaya airnya menguap dan meninggalkan garam. Tapi itu lebih mahal nak. Nanti ibumu murka jikalau harga garamnya mahal. Wong kini sekilo 18rb aja ibumu udah resah kan? Padahal tiap masak cuma butuh 5 gram saja.

Pantai Indonesia memang panjang, nak. Tapi kan gak mungkin semua dipakai untuk bikin garam? Kata orang cendekia di seluruh Indonesia cuma ada 25rb hektar ladang garam. Mengapa gak ditambah? Ya kan gak semua wilayah cocok untuk produksi garam? Di Indonesia timur yg mataharinya bersinar lebih panjang itu gotong royong cocok untuk produksi garam. Sayangnya di sana kebanyakan lahan bukan milik perseorangan, tapi milik kampung atau suku.Terus mesti beli lahan ke siapa? Ke semua penduduk kampung? Jadi, nak, makin sedikit kan air maritim yg dapat dijadikan garam? Bukan semua air maritim di Indonesia.

Keempat, sudah ketemu lokasi yg cocok, bukan berMakna eksklusif dapat bikin garam, nak. Musti dibantu alam. Selama pembuatan garam (bisa sebulan) gak boleh ada hujan.  Jika ada hujan sedikit saja bakal mengakibatkan proses terganggu. Jika hujannya kelewatan banyak, prosesnya mesti diulang lagi dari awal. Sayangnya, alam ini lagi gak bener. Ada kalanya harusnya demam isu hujan, justru panas terus. Bagus sih, buat produksi garam. Tapi itu membuat harganya turun. Lain kali jikalau pas begini, suruh ibumu Mengubah semua bumbu dengan garam saja. Sehingga petani garamnya tertolong. Ada kalanya kebalik, yg mestinya udah kemarau, kok masih ada hujan. Kayak sekarang. Ya terang dong nak, rusak semua produksi garam. Ini masih belum seberapa nak. Tahun 2010 dikala presidennya yg tinggi besar ganteng itu, produksi garam kita turun 98% sehingga musti impor 600 ribu ton supaya ibumu tidak Keliru pakai gula untuk menggarami.
Apa pemerintah membisu saja? Ya gak nak. yg membisu itu kendaraan beroda empat parkir. Pemerintah punya kegiatan PUGAR (Program unggulan garam rakyat) untuk membantu produksi garam rakyat. Tapi jikalau ada hujan, mau Pugar atau Pugir juga gak ada keuntungannya nak.

Mengapa negara lain dapat ekspor ke Indonesia? Ada negara yg dikaruniai tambang garam, nak. Seperti juga negara yg dikaruniai cadangan minyak, kita gak dapat pilih-pilih.  Mereka tidak perlu repot mengeringkan air maritim supaya jadi garam. Alam sudah melakukannya jutaan tahun lalu. Sekarang tinggal nyiduk. Kaprikornus jangan bingung, kok negara sub tropis yg pantainya sedikit dapat produksi garam lebih banyak dari kita? Ya garam kan gak cuma dibikin dari air maritim nak. Bisa juga tinggal nambang jikalau Tuhan mau memberi.    Berdoalah semoga 4 juta tahun lagi kita punya tambang garam. Begitu ya nak. Semoga jadi anak cendekia yg rajin membantu ibu. Jangan lupa ceritain ibu, semoga ibu berhemat menggunakan garam. Soalnya jikalau semua dikasih garam, ibu Musti keluar duit lebih banyak dan darah tingginya kumat.

Repost dari https://www.facebook.com/wisnuali.martono

0 Response to "Garam Langka ..Ini Asing ..Kita Kan Negara Kelautan yg Luas"