Latest News

Menyikapi Prof Quraish (Oleh Abdul Moqsith Ghazali)

MENYIKAPI PROF QURAISH

Seperti ada mobilisasi untuk membenci Pak Quraish. Namun, rupanya gagal. Hukum alam bekerja. Makin gencar kampanye untuk membenci, makin banyak juga yg mengagumi.

Bagi seseorang yg dalam hatinya ada benci, iri, dan dengki, maka yg dilakukan Pa Quraish tak berMakna. Semuanya Keliru. Sebaliknya, bagi orang yg mengagumi dengan sepenuh jiwa raga, maka Pak Quraish tak pernah Keliru.

 Seperti ada mobilisasi untuk membenci Pak Quraish MENYIKAPI PROF QURAISH (oleh Abdul Moqsith Ghazali)

Dua-duanya tidak sehat. Pa Quraish tak mungkin mutlak Keliru, segimana juga tak mungkin mutlak benar. Sikap yg sehat, kita memperlakukan ia setrik proporsional saja. Tak usah membenci tanpa batas dan tak perlu juga mengagumi mirip kekaguman kita pada Nabi SAW.

Kita menghargai jasa Prof. Quraish dalam pengembangan studi al-Qur'an di Indonesia. Sekian puluh buku terkait al-Qur'an sudah dituliskan. Bahkan, ia menulis setrik khusus buku tafsir al-Qur'an (Tafsir al-Misbah); sebuah karya kesarjanaan yg ditulis dengan pengabdian tinggi dan penuh ketekunan.

Sekiranya ada satu dua hal yg membedakan kita dengan beliau, maka itu biasa. Tak mungkin kita setuju dalam semua hal dengan beliau, segimana kita tak mungkin tidak sama pendapat dengan ia dalam semua hal.

Maka, bersikaplah setrik proporsional!

Selasa, 27 Juni 2017
Salam,

Abdul Moqsith Ghazali
Re-post dari FB https://www.facebook.com/abdulmoqsith.ghazali

0 Response to "Menyikapi Prof Quraish (Oleh Abdul Moqsith Ghazali)"