Latest News

Hindari Permen Karet Pembangkit Libido

Permen karet pembangkit libido yg dihentikan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) rupanya best seller alias laku cantik di internet. Gawatnya, permen yg bikin gairah seks meledak-ledak ini sering digunakan untuk pelecehan seks! Modusnya yaitu belakang layar menyuguhkan permen ini, namun dikemas dengan bungkus permen karet biasa. Korban yg tidak merasa curiga bakal mengonsumsinya, kemudian Saat efeknya sudah muncul maka bakal 'diprovokasi' oleh pelaku untuk bekerjasama seks.

"Banyak yg menyerupai itu (memberikan diam-diam). Kebanyakan yg beli memang cowok, untuk belakang layar dikasih ceweknya. Ini memang untuk cewek biasanya," kata seorang penjual yg tinggal di Surabaya, sebut saja Enal dikala dihubungi detikHealth, Jumat (1/2/2013). Bentuk permen ini memang tidak mencurigakan, kebanyakan menyerupai mirip permen karet biasa yg banyak dikonsumsi. Ada yg bentuknya kecil-kecil menyerupai permen karet H*ppydent, ada juga yg berupa lembaran-lembaran segiempat menyerupai permen karet L*tte.


Enal mengakui, permen karet pembangkit libido memang lebih banyak dikonsumsi oleh perempuan. Pembeli yg tiba kepadanya kebanyakan pria untuk diberikan pada pasangannya, sebagian perempuan untuk dikonsumsi sendiri dan hanya sedikit perempuan yg mengaku beli untuk pasangannya. BPOM sendiri dalam rilisnya telah menyatakan 3 merek permen karet pembangkit libido, yakni Sexy Gum, Sex Love dan US Passion Cachou sebagai produk berbahaya. Tidak disebutkan setrik detail imbas negatifnya namun yg terperinci ketiganya tidak terdartar di BPOM.

Karena permen ini kebanyakan dijual di internet, BPOM bakal melaksanakan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna memblokir situs-situs yg menjualnya. BPOM juga bakal berkoordinasi dengan Bareskrim Polisi Republik Indonesia dalam memberantas obat-obat ilegal yg dijual lewat internet.

 BPOM : Permen Karet Pembangkit Libido Berbahaya

 Obat besar lengan berkuasa ilegal yg dijual setrik online makin bermacam-macam wujudnya. Jika biasanya berbentuk tablet dan serbuk alias puyer, sekarang tersedia juga dalam bentuk permen karet. Sayangnya berdasarkan BPOM, produk ini berbahaya. Mengapa demikian? Tidak disebutkan setrik detail bahayanya, namun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dalam situs resminya menyebut permen karet pembangkit libido sangat berisiko bagi kesehatan. Jika ada yg mengetahui produksi atau peredarannya, diharap melaporkannya ke BPOM.

"Ditegaskan untuk tidak mengkonsumsi permen yg mengklaim peningkat gairah (libido), alasannya sangat berisiko bagi kesehatan," tulis humas BPOM dalam rilisnya yg dipublikasikan melalui situs Pom.go.id, Kamis (31/1/2013). Hasil pemantauan BPOM, permen pembangkit libido Maksud dijual setrik online sedikitnya dalam 3 merek. Ketiganya yakni Sexy Gum, Sex Love dan US Passion Cachou tidak terdaftar apalagi menerima izin edar sehingga sangat berbahaya bila terjadi imbas yg tidak diharapkan.

Berdasarkan penelusuran di beberapa situs online yg menjual permen tersebut, materi aktif yg terkandung di dalamnya tertulis VIGORX. Nama itu sendiri merupakan sejenis obat besar lengan berkuasa berbahan herbal yg juga banyak dijual setrik online di internet. Permen yg konon diproduksi di bawah supervisi America Aiwei Biomedicine Institute tersebut dijual dalam kemasan boks berisi 5 pcs. Harganya bervariasi, namun rata-rata berkisar antara Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu belum termasuk ongkos kirim.

Mengenai tindak lanjut dari inovasi ini, BPOM bakal bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna memblokir situs-situs yg menjualnya. BPOM juga bakal berkoordinasi dengan Bareskrim Polisi Republik Indonesia dalam memberantas obat-obat ilegal yg dijual lewat internet. 

Makara sahabat anehdidunia.com terutama yg wanita, mohon lebih awas dalam kehidupan ini alasannya kejahatan sanggup timbul dengan sarana yg tidak terduga sekalipun. Sebarkan ke sahabat sahabat anda supaya terhindar dari kejahatan.


sumber: /search?q=pee-wee-gaskins-adalah-pembunuh

0 Response to "Hindari Permen Karet Pembangkit Libido"