Latest News

Penyakit Ain

๐Ÿ’ฆ๐ŸŒน *Parenting Islami (16): Melindungi Anak-Anak Kita dari Penyakit Ain* ๐Ÿ›ก๐Ÿ“Œ


Di antara yang dianjurkan untuk dilakukan ketika di hari kelahiran sang anak ialah berdoa kepada Allah Taala untuk memperlihatkan pinjaman dari gangguan atau penyakit yang mungkin akan menimpa bawah umur kita [1].

๐ŸŒฟHal ini sebagaimana doa istri Imran ketika melahirkan Maryam alaihimassalaam,

ูَู„َู…َّุง ูˆَุถَุนَุชْู‡َุง ู‚َุงู„َุชْ ุฑَุจِّ ุฅِู†ِّูŠ ูˆَุถَุนْุชُู‡َุง ุฃُู†ْุซَู‰ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِู…َุง ูˆَุถَุนَุชْ ูˆَู„َูŠْุณَ ุงู„ุฐَّูƒَุฑُ ูƒَุงู„ْุฃُู†ْุซَู‰ ูˆَุฅِู†ِّูŠ ุณَู…َّูŠْุชُู‡َุง ู…َุฑْูŠَู…َ ูˆَุฅِู†ِّูŠ ุฃُุนِูŠุฐُู‡َุง ุจِูƒَ ูˆَุฐُุฑِّูŠَّุชَู‡َุง ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠู…ِ

“Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata, “Ya Tuhanku, sesunguhnya saya melahirkannya seorang anak perempuan. Dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu. Dan anak pria tidaklah menyerupai anak perempuan. Sesungguhnya saya telah menamai dia Maryam dan saya mohon pinjaman untuknya serta bawah umur keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran [3]: 36)

Doa di atas diucapkan oleh ibunya Maryam sesaat sehabis lahirnya Maryam. Oleh lantaran itu, dianjurkan bagi sang bapak atau ibunya sendiri, sesaat sehabis melahirkan anak atau mendengar gosip kelahiran anaknya, untuk berdoa sebagaimana doa ibunya Maryam di atas. [2]

‼️ *Di Antara Gangguan yang Sering Menimpa Anak-Anak ialah Penyakit Ain*

Penyakit (gangguan ain) ialah penyakit yang timbul disebabkan oleh pandangan mata orang-orang yang hasad atau orang yang kagum kepada bawah umur kita. Penyakit ini tergolong penyakit non-medis lantaran memang ilmu kedokteran medis tidak mengenal jenis penyakit ini. Akan tetapi, penyakit ini ialah benar adanya, sebagaimana dijelaskan secara eksklusif oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh lantaran itu, seorang anak yang tertimpa penyakit ain, sanggup jadi orang tuanya mendatangi banyak dokter, namun obat yang diberikan dokter-dokter tersebut tidaklah bermanfaat. Karena penyakit ini memang bukan gangguan yang sifatnya medis, namun disebabkan oleh jenis yang lain (non-medis) sehingga membutuhkan terapi (obat) yang lain pula (bukan obat-obatan medis), yaitu terapi ruqyah.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemberikan dispensasi kepada keluarga Hazm untuk meruqyah lantaran tergigit ular. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bertanya kepada Asma binti Umais (istri Jafar bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu, pen.),

ู…َุง ู„ِูŠ ุฃَุฑَู‰ ุฃَุฌْุณَุงู…َ ุจَู†ِูŠ ุฃَุฎِูŠ ุถَุงุฑِุนَุฉً ุชُุตِูŠุจُู‡ُู…ُ ุงู„ْุญَุงุฌَุฉُ

“Mengapa saya melihat fisik bawah umur saudaraku (yaitu bawah umur Ja’far, pen.) kurus kering (sangat lemah). Apakah kalian tertimpa kemiskinan (sehingga kurang gizi, pen.)?
Asma’ binti ‘Umais (sang ibu) berkata, “Bukan lantaran kemiskinan. Akan tetapi, mereka sangat sering terkena penyakit ‘ain.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุงุฑْู‚ِูŠู‡ِู…ْ

“Ruqyahlah mereka.”
Asma’ berkata,”Lalu saya tunjukkan (anak-anakku) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

ุงุฑْู‚ِูŠู‡ِู…ْ

“Ruqyahlah mereka.” (HR. Muslim no. 2198)

Lihatlah, bagaimanakah penyakit ‘ain memperlihatkan efek kepada bawah umur dan menjadi alasannya ialah lemah dan kurusnya mereka.
Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat anak wanita Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha yang masih kecil yang kulit wajahnya cenderung menghitam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda,

ุงุณْุชَุฑْู‚ُูˆุง ู„َู‡َุง، ูَุฅِู†َّ ุจِู‡َุง ุงู„ู†َّุธْุฑَุฉَ

“Mintakanlah ruqyah untuknya. Karena dia terkena nadzarah (penyakit ain). (HR. Bukhari no. 5739 dan Muslim no. 2197)

Hadits-hadits di atas memperlihatkan bahwa bawah umur sangat rentan terkena gangguan ain. Di antara ciri-cirinya ialah anak menjadi kurus kering, lemah, menyerupai anak kurang gizi.
Oleh lantaran itu, menjadi kewajiban orang renta untuk menghindarkan bawah umur kita dari gangguan ain, salah satunya misalnya- dengan berhati-hati memposting foto bawah umur kita di media umum yang sanggup mengakibatkan pandangan mata, baik orang-orang yang hasad atau orang yang kagum dengan bawah umur kita, meskipun orang tersebut tidak berniat melakukannya [3].

Selain itu, juga dengan berdoa kepada Allah Taala semoga bawah umur kita dihindarkan dari penyakit ain, sebagaimana doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Hasan dan Husain. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,

ูƒَุงู†َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠُุนَูˆِّุฐُ ุงู„ْุญَุณَู†َ ูˆَุงู„ْุญُุณَูŠْู†َ «ุฃُุนِูŠุฐُูƒُู…َุง ุจِูƒَู„ِู…َุงุชِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุชَّุงู…َّุฉِ، ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุทَุงู†ٍ ูˆَู‡َุงู…َّุฉٍ، ูˆَู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุนَูŠْู†ٍ ู„َุงู…َّุฉٍ»

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengan doa pinjaman untuk Hasan dan Husain, ‘Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang tepat dari semua setan, hewan yang berbisa, dan pandangan mata yang jahat.’” (HR. Abu Dawud no. 4737. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.)
Hadits-hadits di atas juga memperlihatkan bahwa terapi untuk gangguan ‘ain ialah ruqyah [4]


๐Ÿ“ Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim

๐Ÿ“š *Catatan kaki:*

✔[1] Adapun hadits-hadits wacana adzan di pendengaran kanan dan iqamat di pendengaran kiri sang anak sesaat sehabis dilahirkan, maka hadits-hadits tersebut ialah hadits yang dha’if (lemah).

✔[2] Hal ini tentunya bila kita menguatkan pendapat ulama ushul fiqh bawa syariat umat terdahulu (sebelum umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) ialah juga syariat bagi kita, selama tidak ada dalil dari syariat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menghapusnya.

✔[3] Keterangan selengkapnya sanggup dibaca melalui goresan pena sobat kami, Ustadz Raehanul Bahraen di link berikut ini:

✔[4] Penjelasan lebih lanjut dan juga terapi penyakit ‘ain, sanggup dibaca melalui goresan pena sobat kami, Ustadz Raehanul Bahraen di link berikut ini:

0 Response to "Penyakit Ain"