Obat Net : Cara Mengatasi Trauma atas kejadian Buruk
Pengobatan Lewat InternetCara Mengatasi Trauma (Pengalaman Buruk)
Pengalaman di masalalu terkadang menjadi stress berat bagi yang merasakannya, hal ini menjadi bayang bayang yang sangat menyakitkan sehingga selalu terlintas dan terbayang dalam ingatan.
Setiap orang niscaya pernah punya pengalaman traumatis, ibarat ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.
Pada ketika itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami "guncangan perasaan" yang menciptakan kita tidak sanggup tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, contohnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati ketika menyetir. Namun sesudah beberapa ahad berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah stress berat sementara yang sering kita alami.
Namun bagi beberapa orang, "guncangan mental" itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa ibarat ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai "trauma", sebuah gangguan psikologis yang menjadikan penderitanya tidak sanggup mencicipi kedamaian.
Seseorang membuatkan stress berat yaitu akhir respon terhadap sebuah kejadian yang mengerikan, baik yang dialami sendiri atau dialami orang lain yang disaksikan. Pengalaman tersebut menjadikan seseorang mencicipi takut yang sangat kuat, atau perasaan tidak berdaya menghadapinya. Tidak semua orang yang mendapat pengalaman traumatis akan membuatkan trauma. Hanya sekitar 20% saja yang membuatkan trauma.
Gejala trauma dibagi menjadi empat kategori. Seseorang yang mendapat pengalaman traumatis akan mengatakan beberapa tanda-tanda dan kombinasinya. Gejala-gejala yaitu:
Memutar kembali insiden traumatis seperti. Seseorang yang mengalami trauma sering merasa peristiwanya terulang kembali. Hal ini biasanya disebut flashback, atau menghidupkan kembali peristiwa. Orang ini mungkin memiliki citra mental di kepalanya perihal trauma, mengalami mimpi buruk, atau bahkan mungkin mengalami halusinasi perihal trauma. Gejala ini sering menjadikan seseorang kehilangan ”saat sekarang” dan bereaksi seperti mereka mengalaminya ibarat awal stress berat terjadi. Contoh, beberapa tahun kemudian seorang anak akhir penganiayaan mungkin akan bersembunyi gemetaran di closet jika merasa ketakutan, meskipun ketakutan itu tidak bekerjasama dengan penganiayaan.
Penghindaran. Seseorang yang mengalami stress berat berusaha untuk menghindari segala sesuatu yang mengingatkan mereka kembali pada kejadian traumatis. Mereka mungkin akan menghindari orang-orang, tempat, benda-benda yang mengingatkan, termasuk juga bersikap cuek untuk menghindari rasa sakit, perasaan yang berlebihan. Membekukan pikiran dan perasaan akhir stress berat disebut juga ”disasociation” dan merupakan karakteristik trauma.
Pelampiasan. Seseorang yang menderita trauma kadang mengkonsumsi obat-obatan penenang atau alkohol atau rokok untuk menghindari ingatan-ingatan dan perasaan yang bekerjasama dengan trauma. Dengan mengkonsumsi obat-obatan penenang atau alkohol atau rokok memang mereka sanggup merasa tenang, tetapi hal itu sifatnya hanya sementara.
Pemicu, Gejala-gejala pemicu psikologis dan fisiologis sangat berbeda-beda pada orang-orang dengan trauma. Mereka mungkin sangat cemas, gampang gelisah, gampang tersinggung atau marah, dan mungkin mengalami insomnia ibarat insomnia, atau mimpi buruk. Mereka akan terlihat terus menerus waspada dan mengalami kesulitan konsentrasi. Sering orang dengan stress berat akan mengalami panic attack yang dibarengi dengan nafas yang pendek dan sakit di cuilan dada.
Perasaan bersalah. Sering seseorang merasa bersalah perihal apa yang telah terjadi dan mereka salah meyakini bahwa mereka pantas untuk disalahkan atau pantas mendapat hukuman.
Setiap orang sanggup membuatkan trauma, tidak peduli beliau laki, perempuan, anak-anak, renta dan muda. Korban trauma yang bekerjasama dengan serangan fisik dan seksual menghadapi resiko yang besar bermetamorfosis trauma. Wanita dua kali lebih besar membuatkan stress berat dari pada laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan lantaran fakta bahwa perempuan lebih emosional dibanding pria. Peristiwa yang berpotensi menjadikan stress berat antara lain:
- Menyaksikan sebuah insiden kekerasan atau mengerikan, atau berulang-ulang menghadapi situasi yang mengerikan.
- Kekerasan dalam rumah tangga atau pasangan intim
- Perkosaan atau pelecehan seksual
- Serangan tiba-tiba atau pembajakan
- Perlakuan kekerasan di daerah umum, di sekolah, atau di daerah kerja.
- Kecelakaan kendaraan beroda empat atau kebakaran
- Bencana alam, ibarat gempa bumi
- Kejadian kecelakaan besar, ibarat kecelakaan pesawat terbang atau serangan teroris
- Bencana yang disebabkan oleh kesalahan manusia, ibarat kecelakaan industri.
- Veteran perang atau korban perang sipil.
- Kematian mendadak salah satu anggota keluarga atau orang yang dicintai.
- Orang yang ditinggal atau dihianati oleh orang dekat. dll
Sebagai Obat Penenang alangkah baiknya coba anda mengkonsumsi makanan ini
Semoga bermanfaat
PENTING..!!!
Hanyalah Alloh SWT yang menyembuhkan kita hanya berusaha, sebelum minum /makan obat tradisional bacalah Bismillah.
0 Response to "Cara Mengatasi Trauma Atas Kejadian Jelek"