Latest News

Manfaat Kayu Gahru Dan Kemenyan, Jenis Jenis Buhur

Obat Net : Manfaat Kayu Gahru dan Kemenyan Bagi Kehidupan

Manfaat Kayu Gahru bagi Kesehatan
Perlunya Pengetahuan akan Manfaat Kayu Gahru, Kemenyan dan Buhur, untuk mengungkapkan paradigma di masyarakat akan kemusyrikan akan sesuatu benda, tapi langkah lebih bijaknya jikalau kita cari tahu manfaat dari pada sesuatu kasus yang Allah Ta'ala Ciptakan, artinya banyak mandharat atau manfaat serta apakah sesuai dengan tuntunan Rosululloh saw. Pengobatan Kali ini menyajikan Manfaat dari:

HADITS MENGENAI MENYAN DAN MACAM BUKHUR 
Kemenyan dizaman Nabi dan Salafush Shaleh juga menjadi bab dari beberapa ritual umat Islam. Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat sendiri sangat menyukai wangi-wangian, baik yang berasal dari minyak wangi hingga kemenyan, sebagaimana disebutkan didalam banyak sekali hadits. Misalnya hadits shohih riwayat Imam Muslim dan Imam Al-Bukhari berikut ini :
  • Dari Nafi’, ia berkata, "Apabila Ibnu Umar mengukup mayat (membakar kemenyan), maka dia mengukupnya dengan kayu gaharu yang tidak dihaluskan, dan dengan kapur barus yang dicampurkan dengan kapur barus. Kemudian dia berkata, “Beginilah cara Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam saat mengukup jenazah (membakar kemenyan untuk mayat)(HR. Muslim)
  • Dari Abi Hurairah radliyalahu 'anh, bahwa Rosulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda : "Golongan penghuni nirwana yang pertama kali masuk nirwana yakni berbentuk rupa bulan pada malam bulan purnama, … (sampai ucapan beliau) …, nyala perdupaan mereka yakni gaharu, Imam Abul Yaman berkata, maksudnya yakni kayu gaharu. (HR. Imam Bukhori) 
  • Demikian juga hadits shahih riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya, “Dari Abu Sufyan, dari Jabir, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : Apabila kalian mengukup mayyit diantara kalian, maka lakukanlah sebanyak 3 kali. (HR. Ahmad) 
  • Shohih Ibnu Hibban juga meriwayatkan sebuah shahih (atas syarat Imam Muslim): Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : “Apabila kalian mengukup mayyit, maka ukuplah dengan bilangan ganti (ganjilkanlah).  (HR. Ibnu Hibban, diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah) 
  • Disebutkan juga bahwa sobat Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam berwasiat saat telah meninggalkan dunia, supaya kain kafannya di ukup.
  • Dari Asma` binti Abu Bakar bahwa dia berkata kepada keluarganya; "Berilah uap kayu gaharu (ukuplah) pakaianku jikalau saya meninggal. Taburkanlah hanuth (pewangi mayat) pada tubuhku. Janganlah kalian tebarkan hanuth pada kafanku, dan janganlah mengiringiku dengan membawa api". Riwayat shahih ini terdapat dalam Al-Muwaththa’ Imam Malik, As- Sunan Al-Kubro Imam Al-Baihaqi. Bahkan, ada juga riwayat wacana meng-ukup masjid: Jauhkanlah masjid-masjid kalian dari bawah umur kecil kalian, dari pertikaian diantara kalian, pendarahan kalian dan jual beli kamu. Ukuplah masjid-masjid itu pada hari perhimpunan kau dan jadikanlah pada pintu-pintunya itu alat-alat bersuci kalian. (HR. Imam Al-Thabrani didalam Al- Mu’jram al-Kabir. Ibnu Majah, Abdurrazaq dan Al-Baihaqi juga meriwayatkan dengan redaksi yang hampar sama) 
  • Imam Adz-Dzahabi rahimahullah pernah menyebutkan dalam kitabnya Siyar A’lam An-Nubala’ (5 /22 ) wacana biografi Nu’aim Bin Abdillah Al-Mujammar, sebagai berikut : Nu’aim Bin Abdillah Al-Mujammar, andal Madinah, seorang faqih, Maula (bekas budak) keluarga Umar Bin Khattab. Ia memperabukan kemenyan untuk menciptakan harum Masjid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam” 
  • Masih banyak lagi riwayat-riwayat yang serupa. Dan dari sebagian riwayat-riwayat yang disebutkan diatas, diketahui bahwa penggunaan kemenyan merupakan hal biasa pada masa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam, demikian juga pada masa para sobat dan seterusnya. Baik sebagai wangi-wangian maupun hal- hal yang bersifat keagamaan. 
Hingga Ibnul Qayyim Al-Jauziyah pun pernah berkomentar mengenai kemenyan ini didalam kitabnya Zadul Ma’ad (4/315) yakni mengenai kemenyan India :

Kayu gaharu india itu ada dua macam. 
  • Pertama yakni kayu gaharu yang digunakan untuk pengobatan, yang dinamakan kayu al-Kust. Ada juga yang menyebutnya dengan al-Qusth, menggunakan hurug “Qaf”. 
  • Kedua yakni yang digunakan sebagai pengharum, yang disebut Uluwwah
Dan sungguh Imam Muslim telah meriwayatkan didalam kitab shahihnya dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anh, bahwa dia (Ibnu Umar) mengukup mayyit dengan kayu gaharu yang tidak dihaluskan, dan dengan kapur barus yang dicampur dengan kayu gaharu. 
Kemudian dia berkata, “Beginilah cara Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam mengukup mayyit. Dan terbukti sebuah hadits lain riwayat Imam Muslim perihal mensifati keni’matan penghuni surga, yaitu “pengukupan/ kemenyan andal nirwana itu menggunakan kayu gaharu”


Ummu Qois binti mihsan ra berkata :

Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, pakailah ( pergunakanlah) kayu gaharu itu lantaran mengandung tujuh macam obat, untuk sakit tenggorokan, juga sanggup dimakan untuk obat sakit pinggang ( HR. Bukhori muslim)

Ini sangat relevan dengan hasil penelitian dari banyak sekali negara wacana kegunaan kayu gaharu selain untuk hio/dupa,kemenyan,parfum,kosmetik,terapi,bakar mayat bagi agama hindu,Obat dll.

Pahala dan keutamaan orang yang gemar menanam tumbuhan : Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman,lalu burung memakannya,atau manusia,atau hewan,kecuali dia akan mendapat ( pahala) sedekah karenanya. ( HR. Bukhori dalam kitab al muzaro’ah 2320 dan muslim dalam kitab Al Musaqah 3950 )

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa diambil dari kayu gaharu
  • kaya gaharu sebagai materi baku Dupa (makmul) dan Hio dan bisa dijadikan sebagai materi untuk aroma terapi dan Pengobatan
  • kaya gaharu sebagai materi baku obat-obatan dan minyak wangi/parfum
  • kaya gaharu sebagai materi baku pembuatan minyak gaharu, Sabun, Shampo Yang Harum Semerbak dan banyak sekali produk kecantikan
  • kaya gaharu sebagai materi baku kerajinan dan ukiran
Hadits Anas dikatakan: “Sesungguhnya terapi yang paling bagus bagi kau yakni bekam dan qusth (kayu gaharu).”


Diantara Manfaat Kemenyan Ternyata kemenyan juga mempunyai banyak manfaat. 
  • Untuk wangi- wangian
  • pengobatan
  • bumbu rokok
  • untuk aroma terapi
Kandungan Kemenyan:
Kemenyan mengandung olibanol, materi resin, dan terpenes. Kandungan lain, saponin, flavonoida dan polifenol
Dan sekarang para ilmuwan telah mengamati bahwa ada kandungan dalam kemenyan yang menghentikan penyebaran kanker. Namun, belum diketahui secara niscaya kemungkinan kemenyan sebagai antikanker. 
Pada periode kesepuluh, Ibnu Sina, andal pengobatan Arab, merekomendasikan kemenyan sebagai obat untuk tumor, bisul, muntah, disentri dan demam
Dalam pengobatan tradisional Cina, kemenyan digunakan untuk mengobati duduk kasus kulit dan pencernaan
Sedangkan di India, kemenyan digunakan untuk mengobati arthritis
Khasiat kemenyan sebagai obat arthritis tersebut mendapat pertolongan dari penelitian laboratorium di Amerika Serikat. 
Kemenyan yang biasa digunakan untuk urusan mistis ternyata berdasarkan hasil penelitian juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat. Penelitian yang dilakukan oleh King Abd Al-Aziz University di Arab Saudi menemukan bahwa kemenyan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat
Kemenyan, berdasarkan peneliti Nadia Shaleh Al-Amoudi, bisa dipadukan dengan materi dari flora lainnya untuk meningkatkan kesehatan jantung. Akan tetapi, masih belum ditemukan cara yang terang supaya insan bisa mengonsumsinya. 
Selain itu juga bermanfaat untuk mengatasi sakit tenggorokan, hidung mampat, bekas luka dan luka bakar

1. Buhur Maghribi 
  • Buhur ini terbuat dari materi kayu gaharu dan kayu cendana yang dihaluskan dengan adonan minyak khusus. Warnanya agak hitam legam dan agak berair aromanya agak menyengat dan bila dibakar asapnya berwarna putih kehijauan untuk menentukan buhur ini haruslah teliti dan berhati-hati lantaran buhur ini telah beredar 100 macam lebih dengan materi berbeda tetapi namanya berbeda. Sebagai buhur berkelas, kita harus tahu mana yang bisa digunakan dan mana yang tidak. Sebagai antisipasinya, cobalah ambil sedikit buhur tersebut, dan gosokkan pada kedua telapak tangan Anda. Apabila buhur tersebut berminyak serta mengandung noda kecoklatan,maka itulah yang harus diplih. 
2. Buhur Apel Jin Madat 
  • Buhur ini tebuat dari ampas madu lebah lanceng yang dicampur dengan minyak khusus, warnanya hitam bercampur putih kekuning- kuningan. Apabila dibakar baunya lembut namun cepat menyebar ke seluruh ruangan dan asapnya berwarna hitam keputihan. Untuk meneliti orisinil tidaknya Apel Jin tersebut yaitu dengan cara: apabila dipegang terasa lengket dan sulit dilepaskan, apabila ditekan akan terasa lembek dan tidak gampang patah atau putus dan apabila ditempelkan pada sehelai kain bekasnya tidak akan luntur. 
3. Buhur Ja’faron 
  • Terbuat dari daun pohon salwa yang dikeringkan. Daun tersebut nantinya ditumbuk dan mengeluarkan getah berwarna merah menyerupai warna darah dan sudah mengandung aroma wangi secara alami. Buhur ini tidak bisa ditiru dan diracik oleh orang-orang Indonesia lantaran pohonnya hanya tumbuh di sekitar gurun pasir dan hanya terdapat di kawasan Arab Saudi, Yaman, Turki dan sekitarnya. 
4. Buhur Ambar 
  • Buhur ini terbuat dari serutan pohon kurma ambar yang dicampur denagn minyak zaitun serta sepuluh minyak khusus lainnya. Warnanya merah muda dan agak kering. Bila dibakar asapnya sedikit, namun aromanya sangat merebak lebut serta lezat dihirup. Buhur ini sangat disukai oleh para sobat nabi Saw. lantaran kelembutannya seta wanginya yang sangat khas. Untuk mendapat Buhur Ambar sangat lah susah , dikeranakan harganya sepuluh kali lebih mahal dari buhur lainnya (bisa samapai jutaan rupiah). 
5. Buhur Sulthon 
  • Terbuat dari serutan kulit kayu cendana yang dicampur dengan serbuk menyan arab. Warnanya hitam keputihan, aromanya khas bacin kemenyan dan gampang dikenali. 
6. Buhur Malik atau Al-Mulkul Buhur
  • Bahannya dari kayu setinngi serta daun sirih yang dihaluskan dengan adonan minyak cendana merah, aromanya sedikit menyengat dan berwarna hitam kemerahan. Bila dibakar asapnya berwarna putih hitam atau bisa semu hijau. Ciri yang akurat untuk menentukan buhur ini yakni bila dipegang terasa dingin. 
7. Buhur Al-Yamani 
  • Buhur ini berasal dari negara Yaman. Daun terbuat dari 7 getah pohon yang berbeda, warnanya hitam dan mengandung butiran kristal merah. Baunya sangat lembut dan tidak menyengat hidung. Ciri dari buhur ini yakni bila kita menghirup baunya seolah ingin batuk, bersin atau gatal tenggorokan. 
8. Buhur Salwa 
  • Terbuat dari kayu salwa yang dicampur dengan cendana merah atau disebut juga minyak Sayidina Ali. Warnanya ada yang merah juga ada yang hitam. Ciri dari buhur ini yakni bila dipegang akan meninggalkan warna yang membekas di tangan. 
9. Buhur Al-Udud 
  • Buhur ini tidak banyak keberadaannya lantaran bahannya yang sangat sulit dicari yaitu pohon attakif dan hanya ada di negara Baghdad (Irak). Warnanya putih cream dan bentuknya menyerupai pasta. Buhur ini sangat disukai sekali oleh seluruh bangsa Gaibiyah. 
10. Buhur Fathul Jin 
  • Buhur ini dikhususkan sebagai sarana penghubung bangsa jin. Warnanya putih dan berbentuk kristal. Bila dibakar asapnya sangat banyak dan berwarna putih bersih. Untuk menunjukan keaslian buhur ini celupkan butiran kristal putih pada segelas air tawar. Bila butiran tersebut berwarna menyerupai warna air berarti buhur itulah yang asli. Karena banyak buhur yang berbentuk butiran kristal namun terbuat dari materi kimia yang tidak bisa berubah warna. 
Benarkah Nabi Muhammad Saw. Menyukai Bau Wewangian (Menyan)? 
Membakar dupa wangi saat berdzikir, membaca al-Qur'an, berada di majlis ilmu maka wangi- wangian (tathayyub) hukumya sunnah berdasarkan senangya Nabi Muhammad Saw. pada sesuatu yang harum dan nabi bahagia dengan wewangian. Beliau Saw. sering memakainya dan mendorong para sobat untuk menggunnakanya. 
(kitab Bulghat ath-Thullab halaman 53-54)
Membakar dupa atau kemenyan saat berdzikir pada Allah dan sebagainya menyerupai membaca al- Qur'an atau di majlis-majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari al- Hadits yaitu dilihat dari sudut pandang bahwa bekerjsama Nabi Muhammad Saw. menyukai bacin wangi dan menyukai minyak wangi dan dia pun sering memakainya. 
(Bulghat ath-Thullab halaman 53-54).
Sahabat-sahabat kita (dari Imam Syafi’i) berkata: Sesungguhnya disunnahkan memperabukan dupa di akrab mayyit lantaran terkadang ada sesuatu yang muncul maka bacin kemenyan tersebut bisa mengalahkan/menghalanginya. 
(Al-Majmu' Syarh Muhadzdzab juz 5 halaman 160).

"Jika Sunnah Menggunakannya Kenapa Kita tidak menggunakannya"
Semoga bermanfaat
PENTING..!!!
Hanyalah Alloh SWT yang menyembuhkan kita hanya berusaha, sebelum minum /makan obat tradisional  bacalah Bismillah.

0 Response to "Manfaat Kayu Gahru Dan Kemenyan, Jenis Jenis Buhur"