Latest News

Mengenal Pengobatan Ala Rosullulloh Saw, Terapi Bekam, Manfaat Bekam (Hijamah)

Obat Net : Mengenal Pengobatan Ala Rosullulloh SAW, Terapi Bekam, Manfaat Bekam (Hijamah)
Pengobatan Lewat Internet

Sajarah Bekam : Illustrasi Google

Terapi bekam itu telah dikenali semenjak kerajaan Sumeria berdiri, kemudian berkembang di Babilonia, Mesir, Saba dan Persia. Namun. Menurut As Suyuthi, bekam berasal dari Isfahan. Jadi, sebelum Rasul SAW diutus pun pengubatan bekam telah ada.

Orang-orang Barat telah usang mengenal pengubatan dengan membuang darah, pada kala ke 18 mereka menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam.
Pada suatu waktu Perancis pernah mengimport 40 juta ekor lintah untuk keperluan itu.
Lintah-lintah itu akan dilaparkan terlebih dahulu dengan tidak diberi makan, jadi bila ditempelkan pada tubuh insan dia akan terus menghisap darah dengan begitu efektif. Setelah kenyang lintah itu tidak berusaha lagi untuk bergerak dan terus jatuh.
Rasulullah s.a.w. memilihkan, dengan wahyu dari-Nya, dari sekian banyak terapi yang ada pada waktu itu dengan terapi herba dan bekam. Baginda sangat menyenanginya. Terbukti dari seringnya baginda berbekam dan baginda mengungkapkan sebaik-baik pengubatan ialah berbekam.
Bekam atau hijamah ialah teknik pengubatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.PerkataanAl Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggeris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
“Cupping used to : drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”
Dengan melaksanakan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.
Dalam beberapa literatur disebutkan bahawa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan :
  • (1) sistem kekebalan tubuh,
  • (2)Pengeluaran Enkefalin,
  • (3)Pelepasan neurotransmiter,
  • (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta
  • (5) “the gates for pain” pada Sistem Saraf Pusat
Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerosakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerosakan ini akan dilepaskan beberapa perantara ibarat serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menimbulkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada kawasan yang dibekam. Dilatasi kapiler juga sanggup terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menimbulkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul imbas relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akhir vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting ialah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menimbulkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai imbas menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Bekam ialah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melaksanakan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga mengakibatkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan semoga sirkulasi energi Qi dan Xue meningkat, mengakibatkan imbas analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin cuek maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, sesudah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit menggunakan pisau bedah atau penusukan jarum bekam semoga darah kotor sanggup dikeluarkan.
Penelitian lain menyampaikan bekam pada titik tertentu sanggup menstimulasi berpengaruh syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan mengakibatkan reflek intubasi nyeri.
Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati banyak sekali kelainan penyakit ibarat hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya saya melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Sejarah Bekam (Hijamah)

  • Hijamah/bekam/cupping/Blood letting/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal semenjak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang hingga Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, dia menggunakan beling berupa cawan atau mangkuk tinggi.
  • Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” alasannya tanduk menggantikan kaca. Pada kurun kala ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Kaprikornus bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.
  • Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk binatang untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam digunakan untuk mengobati TBC paru-paru . 
  • Pada kurun kala ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan hingga dengan sekarang.
  • Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) memopulerkan cara pembuangan secara eksklusif dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melaksanakan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
  • Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan gampang pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang mudah dan efektif.Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan problem Bekam.

Hijamah dikenal dan berkembang di Indonesia?
  • Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga berpengaruh pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang membuatkan agama Islam. Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia semenjak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah berguru di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan tepat dan gampang pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, mudah dan efektif.
Jenis bekam
Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah)
  • Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini mempunyai kegunaan untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung alasannya sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari. Prinsip dasar penggunaan bekam kering berdasarkan TCM teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam kering adalah: Qi/energy , angin, panas dan Api. Teknik ini sangat bagus untuk menangani sindrom Re/Panas tipe Defisien.
Bekam berair (Hijamah Rothbah)
  • Bekam berair (Hijamah Rothbah) yaitu pertama kita melaksanakan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), kemudian di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 hingga 5 menit, dan maksimal 9 menit, kemudian dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam sesudah di-bekam, kulit yang lebam itu dilarang disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama ialah 3 ahad sahaja. Menurut Tradisional Chinese Medicine ( TCM ) Bekam berair ialah teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam berair adalah: Qi/energy, Xue/darah , Angin, panas dan Api. Teknik ini sangat bagus untuk menangani sindrom Re / Panas Ekses.
Bekam Api (Fire Cupping), yaitu teknik membekam menggunakan api sebagai media pemvakum/membekam. Bekam api menggunakan gelas khusus bekam api yang terbuat dari beling tebal. Bekam Api berkembang luas di CIna sebagai teknik pengobatan yang banyak sekali digunakan selain akupuntur. Konsep TCM menyatakan bahwa bekam api digunakan untuk mengeluarkan patogen angin dan dingin. Bagi tipikal pasien yang mengalami sindrom panas dan kering (Sindrom Re)tidak dianjurkan menggunakan bekam api.

Waktu berbekam
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan , alasannya darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). 
  • Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW biasa melaksanakan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Ia melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad).
  • Pemilihan waktu bekam ialah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada dikala dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melaksanakan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan.
  • Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu ialah paling baik alasannya dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya. 
  • Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani
  • Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan ialah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/204)
  • Dari Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu, dia bercerita: ” Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam biasa berbekam di penggalan urat merih (jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih
  • Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang sanggup membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
  • Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun menyampaikan : “Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan alasannya cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan alasannya sanggup jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh alasannya itu diperintahkan melaksanakan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya alasannya bertambahnya cahaya di bulan”.
Cara bekam
Cara melaksanakan Bekam :
  • 1. Mempersiapkan semua peralatan yang sudah disterilkan dengan alat  sterilisator standar.
  • 2. Mulai dengan do’a dan mensterilkan penggalan tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya. Iodin)
  • 3. Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan “kop/gelas” bekam, kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama penghisapan selama 5 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lokal. Diutamakan mendahulukan penggalan tubuh sebelah kanan dan jangan melaksanakan penghisapan lebih dari 4 titik bekam sekaligus.
  • 4. Dengan menggunakan pisau bedah standar kemudian dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan dilarang terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda bahwa sayatannya baik ialah sesaat sesudah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi sesudah disedot dengan alat maka darahnya gres keluar.
  • 5. Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit.
  • 6. Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan bila perlu sanggup lakukan penghisapan ulang ibarat tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan.
  • 7. Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang sesudah 2-5 hari.
  • 8. Ucapkan Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
  • 9. Setiap pasien dianjurkan untuk mempunyai alat bekam sendiri. Kop/alat bekam dilarang digunakan untuk pasien lain pada penderita hepatitis, ODHA, dan penyakit menular lainnya.
Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits, selebihnya merupakan pengembangan dari itu. Beberapa andal bekam juga menggunakan titik akupuntur untuk dilakukan pembekaman sedangkan yang lainnya menggunakan pendekatan anatomi organ tubuh dan patofisiologis suatu penyakit.

Bagian tubuh yang dibekam di antaranya ialah Titik di kepala (Ummu Mughits, Qomahduwah, Yafukh, Hammah, dzuqn, udzun), Leher dan punggung (Kaahil, al-akhda’ain, alkatifain, naqroh,munkib), kaki (Wirk, Fakhd, Zhohrul qodam, iltiwa’) dan lain sebagainya.

Titik Bekam diatas ampuh untuk mengobati banyak sekali penyakit, baik penyakit medis maupun penyakit non medis. diantaranya penyakit ibarat : darah tinggi, kolesterol, asam urat, migrain, jantungasma, paru-paru, diabetes, pegal linu, maag, alergi, batuk, masuk angin, struk, kesurupan, gangguan jin, santet, pelet dll.

Penyakit apa saja yang sanggup diobati dengan bekam?
  • Thomas W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Methode. Beberapa di antara penyakit yang berespon cukup baik dengan Terapi bekam ialah Hipertensi, hiperuricemia (Gout/Pirai), hiperkolesterolemia, stroke , parkinson, epilepsy, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir (hemoroid), dan semua keluhan sakit (rematik, ischialgia/sciatica, nyeri pinggang bawah), penyakit darah (leukemia, thalasemia), tinnitus, asma, alergi, penyakit sistim imun (SLE, HIV), infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia, enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin), dll. Begitu juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat, komedo, vitiligo, menurunkan berat badan, dll)

Apakah terdapat kontraindikasi imbas samping yang terjadi akhir bekam? Orang dalam kondisi ibarat apa yang dilarang dibekam?
  • Pada beberapa perkara dimana syarat pembekaman kurang terpenuhi, adakala muncul imbas samping berupa mual/muntah (jika terlalu bersahabat jaraknya dengan makan/<2jam sesudah makan), lemas (jika pembekaman terlalu banyak titik), keluarnya bula/gelembung (jika pembekaman terlalu usang dan kekuatan pompa terlalu kuat). Adapun bila dilakukan sesuai “aturan main” maka imbas samping tersebut jarang sekali terjadi.
  • Orang yang ditunda pembekamannya ialah : Wanita hamil (pada kawasan perut dan punggung bawah), perempuan menstruasi dan nifas, orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, sedang basuh darah, gres melaksanakan donor darah, penderita dengan kondisi yang sangat lemah dan tekanan darah sangat rendah, serta orang yang sedang kelaparan/kenyang/gugup (fobia).
Siapa saja yang boleh dibekam? Dan kisaran usia berapa?
  • Semua orang sanggup dibekam pada kisaran umur 4 tahun keatas, yang penting pasiennya sanggup kooperatif. Pada orang bau tanah yang sudah renta, ibu hamil dan bawah umur pembekaman dilakukan dengan hati-hati, dengan sayatan yang tipis, tekanan kop yang ringan dan titik bekam yang terbatas.

Tips menentukan tempat bekam
Bagaimana tips yang baik dalam menentukan terapi bekam?
  • Pilihlah Terapis bekam yang bersertifikat dan diutamakan memilikipendidikan/pengetahuan medis yang cukup
  • Pastikan Terapis tersebut mempunyai peralatan standar sterilisasi (sterilisator) yang memadai
  • Menggunakan peralatan medis standar (hanscon, masker, pisau bedah, kassa steril, dll) Hindari penggunaan silet, cutter, kaca, tissue gulung, kapas, atau kop berupa tanduk, bambu dan gelas biasa. Dalam prakteknya Rosulullah menggunakan metode syartoh (sayatan) ketika berbekam. 
Bekam di Dunia Barat
  • Seiring dengan bertambahnya pasien yang dengan izin Allah Ta’ala sembuh dan terbebas dari penyakitnya melalui bekam maka semakin banyak pula bermunculan Terapis Hijamah dari “Barat” yang menggunakan metode Cupping Therapy maupun metode Lintah (Leech Therapy) untuk mengobati banyak sekali macam penyakit, mereka juga menuliskannya dalam banyak sekali artikel, buku dan publikasi lainnya:
  • Alexis Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs or surgery (http://www.naturalnews.com/020253.html)
  • Anita J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…)
  • Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping (http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
  • Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani kanker payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett dan Kate Moss.
  • Dr. S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
  • Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, andal pengobatan herbal yang menerapkan metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu pasien langganannya yang populer ialah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam.
  • Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available athttp://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1 Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
  • Ilkay Zihni Chirali : Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html)
  • Kohler D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
  • L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical perspective (Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
  • Longsdale, I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London. Discussion re. ‘the use of cupping therapy in Eastern Europe’
  • Michael Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute Acupressure dari Berkeley, California dengan bukunya Acupressure’s Potent Points, a Guide to Self Care for Common Ailments (http://Acupressure.com)
  • Michalsen A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) . Effectiveness of leech therapy in osteoarthritis of the knee: a randomized, controlled trial. Ann Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30
  • Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland, Oregon : Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
  • Thomas W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping Method
  • What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…
  • /search?q=berbekam-cupping
Semoga bermanfaat
PENTING..!!!
Hanyalah Alloh SWT yang menyembuhkan kita hanya berusaha, sebelum minum /makan obat tradisional  bacalah Bismillah.

0 Response to "Mengenal Pengobatan Ala Rosullulloh Saw, Terapi Bekam, Manfaat Bekam (Hijamah)"