Makanan dan minuman fast food telah menjadi mode di negara-negara maju, termasuk kota-kota besar di negara berkembang. Bagi kaum muda atau para administrator perusahaan, makan siang di rumah makan fast food sudah menjadi ukuran status sosial dan simbol gengsi. Padahal jenis makanan di tempat tersebut sangat kaya karbohidrat, baik berbentuk lemak, tepung, gula dan sebagainya yg eksklusif maupun tidak eksklusif bakal menjadi cikal bakal dan pemicu terjadinya Diabetes Mellitus (DM).Diabetes Mellitus bukan penyakit yg baru-baru ini timbul, alasannya yakni berdasarkan sejarahnya sudah diketahui semenjak 1552 tahun sebelum Masehi di lokasi Mesir. Bahkan oleh Sushrata penulis India diberi julukan 'penyakit madu' serta oleh Areteus dari Capadocia tahun 138 SM, diberi nama Diabetes Mellitus yg Maknanya 'mengalir terus' alasannya yakni daging dan anggota tubuh penderita bakal hancur atau mencair menjadi air kencing, sehingga penderita bakal terus menerus buang air.
Kelebihan kandungan kadar gula di dalam darah, berkaitan bersahabat dengan makanan yg memasuki tubuh. Seperti karbohidrat setrik umum, baik yg berada di dalam tepung (nasi, roti, kue-kue, dan sebagainya) di dalam lemak (bersama daging atau berbentuk minyak) serta sumber lainnya, merupakan sumber gula yg berfungsi sebagai pembangun tenaga/energi berasal dari pencernaan. Karenanya seseorang setelah makan kandungan gula di dalam tubuhnya bakal terus naik, tetapi lalu turun kembali alasannya yakni diatur/dikendalikan oleh insulin yg berfungsi sebagai pengatur penumpukan/penimbunan gula di dalam sel.
Bagi pengidap Diabetes Mellitus dengan kandungan dan kerja insulin mulai menurun penumpukan dan kelebihan gula di dalam sel simpel tidak bakal sanggup diturunkan lagi, maka alhasil kadar gula di dalam sel darah bakal meningkat dan terjadilah DM. Sehingga Keliru satu upaya bagi mereka yg mengidap penyakit DM yakni melaksanakan pengaturan jumlah, jenis dan jadwal makanan (3-J).Pengaturan 3-J makanan berkaitan dengan jumlah dan jenis makanan yg dimakan sendiri sehari-hari yg Musti sesuai dengan kalori yg diharapkan oleh tubuh, serta nilai 3-J tergantung kepada tinggi badan, umur, dan beban kerja, dan dikaitkan dengan berat tubuh ideal, yaitu: Berat tubuh ideal = Tinggi tubuh dikurangi 100. Untuk kebutuhan kalori per hari tergantung kepada beban kerja, misal untuk pekerjaan ringan di kantoran yakni 30 kalori/kg berat badan, sedang jikalau lebih berat nilai tersebut bakal meningkat.Dengan contoh 3-J terhadap materi makanan yg setiap Saat dikonsumsi, tidak berMakna para penderita Musti melaksanakan diet ketat setiap Saat sehingga banyak di antara para penderita merasa dipenjara, alasannya yakni itu dihentikan dan ini tidak diperkenankan.
Tentu saja disamping melaksanakan perencanaan makanan sesuai dengan kebutuhan, maka perjuangan lainnya mirip yg dianjurkan oleh dokter Musti tetap dilaksanakan, antara lain dengan olahraga.
Ikan & Kedele Sebagai Obat Jantung & DiabetesProf. H. Unus Suriawiria
0 Response to "Diabetes Mellitus"