Kelainan mata ibarat plus, minus, dan katarak umumnya bisa dikoreksi dengan penggunaan kacamata. Pengobatan mata setrik konvensional juga bisa dilakukan melalui operasi, terutama untuk pengobatan katarak. Sayangnya, faktor ketidakmampuan lebih banyak didominasi masyarakat untuk melaksanakan pengobatan tersebut terlalu besar. Padahal jumlah penderitanya banyak berasal dari kalangan kurang mampu.
Heinrich Melcher seorang geolog yg sekarang menekuni dunia pengobatan tradisional berhasil membuat ramuan herbal untuk mengobati banyak sekali gangguan mata. Obat ini dibentuk dari buah keben (Barringtonis asiatica dan B. excelsa) yg banyak tumbuh di Papua. Obat mata ini lebih terjangkau dari segi harga juga kondusif dan simpel digunakan. Dengan obat tetes mata ini, penderita tidak perlu melaksanakan operasi.
Keben merupakan tanaman berbentuk pohon yg berkayu lunak dengan ketinggian 5-17 meter dan diameter batang sekitar 50cm. Pohon ini umumnya mempunyai banyak percabangan yg terletak di bab bawah batang mendekati tanah. Sistem perakarannya juga banyak dan sebagian tergenang di air bahari saat sedang Memasang. Daunnya besar, mengkilap dan berdaging. Daun muda berwarna merah bau tanah dengan tulang daun merah muda. setelah tua, daun tersebut bakal berubah kekuningan.
Rabon pi sebuatan keben di Papua, mempunyai bungan selebar 15cm yg berwarna putih dengan benang sari merah muda. Ukuran buah sebesar kepalan tangan orang remaja dengan pangkal persegi, berwarna hijau saat muda dan berubah cokelat sxetelah bau tanah dan kering. Bagian luar buah terdiri atas kulit berserabut, di sebelah dalam terdapat tempurung, dan di dalam tempurungnya terdapat sebutir biji putih, keras dan sedikit berlendir.
Keben Mudah ditemukan di sepanjang pantai, pinggiran luar hutan bakau, pinggiran sungai dataran rendah, dan hutan pantai.
Telah banyak penelitian yg dilakukan untuk mengungkap kandungan senyawa aktif dalam tanaman keben. Greshoff, peneliti Belanda menemukan zat-zat ibarat saponin beracun dalam biji keben. Dari penelitian lain diketahui bahwa selain saponin, buah dan biji keben juga mengandung asam galat; asam hidrosianat yg terdiri dari monosakarida; serta triterpenoid yg terdiri dari asam bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidrobartogenat.
Keben banyak dipakai oleh penduduk lokal untuk membius ikan supaya Mudah ditangkap. Penggunaan lain yakni hasil parutan biji keben yg dicampur dengan krim kelapa dipakai untuk mengobati luka bakar dengan trik dioleskan di lokasi yg terluka. Air rebusan dari daunnya dipakai untuk menyembuhkan hernia. Kulit batangnya dipakai untuk mengobati konstipasi dan epilepsi (ayan) serta TBC. Buah dan kulit batang keben juga dipakai untuk mengobati patek. Bijinya juga dipakai untuk racun ikan, mengobati cacingan, penyakit kudis dan kejang perut.
Heinrich Melcher seorang geolog yg sekarang menekuni dunia pengobatan tradisional berhasil membuat ramuan herbal untuk mengobati banyak sekali gangguan mata. Obat ini dibentuk dari buah keben (Barringtonis asiatica dan B. excelsa) yg banyak tumbuh di Papua. Obat mata ini lebih terjangkau dari segi harga juga kondusif dan simpel digunakan. Dengan obat tetes mata ini, penderita tidak perlu melaksanakan operasi.
Keben merupakan tanaman berbentuk pohon yg berkayu lunak dengan ketinggian 5-17 meter dan diameter batang sekitar 50cm. Pohon ini umumnya mempunyai banyak percabangan yg terletak di bab bawah batang mendekati tanah. Sistem perakarannya juga banyak dan sebagian tergenang di air bahari saat sedang Memasang. Daunnya besar, mengkilap dan berdaging. Daun muda berwarna merah bau tanah dengan tulang daun merah muda. setelah tua, daun tersebut bakal berubah kekuningan.
Rabon pi sebuatan keben di Papua, mempunyai bungan selebar 15cm yg berwarna putih dengan benang sari merah muda. Ukuran buah sebesar kepalan tangan orang remaja dengan pangkal persegi, berwarna hijau saat muda dan berubah cokelat sxetelah bau tanah dan kering. Bagian luar buah terdiri atas kulit berserabut, di sebelah dalam terdapat tempurung, dan di dalam tempurungnya terdapat sebutir biji putih, keras dan sedikit berlendir.
Keben Mudah ditemukan di sepanjang pantai, pinggiran luar hutan bakau, pinggiran sungai dataran rendah, dan hutan pantai.
Telah banyak penelitian yg dilakukan untuk mengungkap kandungan senyawa aktif dalam tanaman keben. Greshoff, peneliti Belanda menemukan zat-zat ibarat saponin beracun dalam biji keben. Dari penelitian lain diketahui bahwa selain saponin, buah dan biji keben juga mengandung asam galat; asam hidrosianat yg terdiri dari monosakarida; serta triterpenoid yg terdiri dari asam bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidrobartogenat.
Keben banyak dipakai oleh penduduk lokal untuk membius ikan supaya Mudah ditangkap. Penggunaan lain yakni hasil parutan biji keben yg dicampur dengan krim kelapa dipakai untuk mengobati luka bakar dengan trik dioleskan di lokasi yg terluka. Air rebusan dari daunnya dipakai untuk menyembuhkan hernia. Kulit batangnya dipakai untuk mengobati konstipasi dan epilepsi (ayan) serta TBC. Buah dan kulit batang keben juga dipakai untuk mengobati patek. Bijinya juga dipakai untuk racun ikan, mengobati cacingan, penyakit kudis dan kejang perut.
pustaka
Kesembuhan Melalui Air Mata, Heinrich Melcher & M.Ahkam Subroto
0 Response to "Obat Tetes Mata Dari Tanaman Keben"