Hasilnya menunjukkan, ada prosedur tidak sama dikala perempuan mengalami klimaks. Keliru satu tumpuan muncul dikala mereka berfantasi atau melaksanakan seks sendiri tanpa pasangan. Sedangkan tumpuan lainnya tercipta Saat mereka sedang bercinta dengan pasangannya.
Seperti dilansir Daily Mail, tim peneliti yg dipimpin Barry Komisaruk melaksanakan pemindaian menggunakan scan MRI pada sejumlah relawan perempuan dan meneliti apa yg terjadi pada otak perempuan dikala mencapai klimaks.
Hasil penelitian itu mengungkap adanya ledakan kegiatan pada 30 wilayah otak wanita. Di antara bab yg mengalami stimulasi ialah tempat prefrontal cortex, bab otak yg mengendalikan fungsi kendali yg rumit mirip imajinasi, harapan dan pembuatan keputusan.
Implikasi lainnya ialah otak perempuan ternyata juga mempunyai tumpuan akitivitas saraf yg tidak sama dikala mengalami kepuasan seksual, utamanya Saat mereka dalam keadaan sendiri atau dikala bersama pasangan.
Menurut peneliti, hal itu mengindikasikan bahwa perempuan yg mencapai orgasme sendirian mengalami hal yg tidak sama dengan Saat beliau menikmati kepuasan puncak bersama pasangan atau kekasihnya.
"Informasi ini sanggup membantu menemukan suatu terapi bagi perempuan yg sulit mencapai orgasme atau bahkan tak sanggup orgasme sama sekali. Penelitian ini membantu trik menikmati seks yg lebih baik," ungkap Kayt Sukel, seorang relawan yg terlibat dalam riset.
Sementara Mr Komisaruk menyampaikan : "Orgasme ialah suatu kasus istimewa dari keadaan sadar. Jika kita sanggup menemukan trik lain dalam memicu timbulnya orgasme, kita mungkin dapa memahami lebih baik gimana kita sanggup menggunakan proses top-down untuk mengendalikan apa yg kita rasakan setrik fisik".
Hasil penelitian Komisaruk tidak sama dengan studi lainnya yg dilakukan ilmuwan dari Universitas Groningen, Belanda. Riset serupa yg dipimpin Janniko Georgiadis menunjukkan, tempat prefrontal cortex dalam keadaan tidak aktif dikala seorang perempuan mencapai klimaks. Tetapi penelitian di Belanda ini hanya fokus pada perempuan yg berafiliasi intim dengan pasangannya.
"Saat Anda bertanya pada seseorang gimana rasanya orgasme, mereka menggambarkannya sebagai perasaan hilangnya kendali. Saya kira, orgasme tidak menghilangkan kesadaran, tetapi mengubahnya. Sangat mungkin ada perbedaan antara seseorang yg mencoba melaksanakan rangsangan seksual setrik mental dengan mereka yg menerima rangsangan dari pasangan," kata Mr Georgiadis.
Para jago rencananya bakal melaksanakan penelitian yg sama pada kaum pria. Bakal tetapi, penelitian ini bakal menemui sejumlah hambatan teknis, mengingat sejumlah fakta bahwa sebagian besar lelaki tidak banyak menggunakan otaknya dikala beraktivitas seksual, dan durasi orgasme mereka pun lebih singkat.
0 Response to "Wanita Alami Dua Macam Orgasme"