Saat berat tubuh mulai bertambah, contoh makan sembarangan dan tidak teratur berolahraga, seringkali dijadikan kambing hitam. langka ada yg menduga bahwa obat-obatan pun sanggup jadi penyebabnya.
Menurut George Blackburn MD, associate director of the Harvard Medical School Division of Nutrition, obat-obatan, terutama untuk penyakit kronis, ibarat diabetes dan obat untuk gangguan psikiatris, sanggup menggemukkan. Sebab, obat-obat ibarat itu biasanya dipakai dalam jangka waktu lama.
Meski begitu, beberapa obat yg dijual bebas di pasaran ternyata juga punya imbas serupa. Misalnya, obat untuk membantu tidur lebih nyenyak, yg sanggup mengakibatkan snug-jeans syndrome. Sindroma tersebut sanggup memperlambat kerja metabolisme tubuh, atau mengubah hormon-hormon dalam tubuh yg sanggup mengontrol nafsu makan. Akibatnya nafsu makan pun bertambah yg pada alhasil sanggup meningkatkan berat badan.
Obat-obat yg berpotensi meningkatkan berat tubuh adalah:
Golongan Antihisamin
Obat-obatan golongan ini biasanya dipakai sebagai antialergi. Dan, obat antialergi yg mengandung diphehydramine (contohnya, Benadryl) punya imbas sedasi atau menenangkan yg sanggup menghambat pengeluaran energi jikalau dipakai setiap hari. Menurut Blackburn, minum obat tersebut sanggup membuat seseorang jadi tidak aktif. Sehingga, tubuh hanya mengkremasi sedikit kalori. Akibatnya, bakal terjadi penumpukan kalori, yg dalam waktu usang mengakibatkan pertambahan berat badan. Mintalah pada dokter jenis antihistamin lain, ibarat Claritin atau Zyrtec yg tak punya imbas menenangkan.
Antidepresan
Obat-obat antidepresan atau obat penenang, besar lengan berkuasa pada neurotransmitters di otak yg mengontrol nafsu makan dan mood. Mintalah pada dokter antidepresan yg tidak mengakibatkan berat tubuh bertambah, ibarat Welbutrin atau Zyban
Obat Migrain
Obat-obatan ibarat Depakote dan Depakene, yg dipakai untuk mencegah berulangnya migrain, sanggup membuat seseorang ingin makan lebih banyak. Mintalah Imitrex atau obat migrain lain yg efeknya sanggup menurunkan nafsu makan.
Pil KB
Pil KB sanggup mengakibatkan berat tubuh bertambah, alasannya yaitu imbas dari kandungan hormon estrogen yg mengakibatkan tubuh menahan pengeluaran cairan tubuh. Untuk menyiasatinya mintalah pil KB yg rendah kandungan estrogennya, ibarat Yasmin, atau minum pil KB yg hanya mengandung progestin. Atau pertimbangkan penggunaan IUD yg cenderung tidak mengakibatkan kegemukan.
Obat Tidur
Di dalam obat tidur yg dijual bebas di pasaran, kebanyakan mengandung diphenhydramine yg mempunyai imbas menenangkan atau sedasi. Di mana imbas sampingnya mengakibatkan tubuh menjadi tidak aktif dan menghambat pembakaran kalori. Mintalah Resepnya yg sanggup mengatasi imbas sedasi oleh obat tidur.
Steroid
Obat steroid jenis Prednisone, yg dipakai untuk mengobati penyakit rematik, radang sendi dan penyakit keradangan kronis lainnya, sanggup menjadikan rasa lapar. Mintalah dokter meResepnyakan obat-obat golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs, ibarat ibuprofen).
Menurut George Blackburn MD, associate director of the Harvard Medical School Division of Nutrition, obat-obatan, terutama untuk penyakit kronis, ibarat diabetes dan obat untuk gangguan psikiatris, sanggup menggemukkan. Sebab, obat-obat ibarat itu biasanya dipakai dalam jangka waktu lama.
Meski begitu, beberapa obat yg dijual bebas di pasaran ternyata juga punya imbas serupa. Misalnya, obat untuk membantu tidur lebih nyenyak, yg sanggup mengakibatkan snug-jeans syndrome. Sindroma tersebut sanggup memperlambat kerja metabolisme tubuh, atau mengubah hormon-hormon dalam tubuh yg sanggup mengontrol nafsu makan. Akibatnya nafsu makan pun bertambah yg pada alhasil sanggup meningkatkan berat badan.
Obat-obat yg berpotensi meningkatkan berat tubuh adalah:
Golongan Antihisamin
Obat-obatan golongan ini biasanya dipakai sebagai antialergi. Dan, obat antialergi yg mengandung diphehydramine (contohnya, Benadryl) punya imbas sedasi atau menenangkan yg sanggup menghambat pengeluaran energi jikalau dipakai setiap hari. Menurut Blackburn, minum obat tersebut sanggup membuat seseorang jadi tidak aktif. Sehingga, tubuh hanya mengkremasi sedikit kalori. Akibatnya, bakal terjadi penumpukan kalori, yg dalam waktu usang mengakibatkan pertambahan berat badan. Mintalah pada dokter jenis antihistamin lain, ibarat Claritin atau Zyrtec yg tak punya imbas menenangkan.
Antidepresan
Obat-obat antidepresan atau obat penenang, besar lengan berkuasa pada neurotransmitters di otak yg mengontrol nafsu makan dan mood. Mintalah pada dokter antidepresan yg tidak mengakibatkan berat tubuh bertambah, ibarat Welbutrin atau Zyban
Obat Migrain
Obat-obatan ibarat Depakote dan Depakene, yg dipakai untuk mencegah berulangnya migrain, sanggup membuat seseorang ingin makan lebih banyak. Mintalah Imitrex atau obat migrain lain yg efeknya sanggup menurunkan nafsu makan.
Pil KB
Pil KB sanggup mengakibatkan berat tubuh bertambah, alasannya yaitu imbas dari kandungan hormon estrogen yg mengakibatkan tubuh menahan pengeluaran cairan tubuh. Untuk menyiasatinya mintalah pil KB yg rendah kandungan estrogennya, ibarat Yasmin, atau minum pil KB yg hanya mengandung progestin. Atau pertimbangkan penggunaan IUD yg cenderung tidak mengakibatkan kegemukan.
Obat Tidur
Di dalam obat tidur yg dijual bebas di pasaran, kebanyakan mengandung diphenhydramine yg mempunyai imbas menenangkan atau sedasi. Di mana imbas sampingnya mengakibatkan tubuh menjadi tidak aktif dan menghambat pembakaran kalori. Mintalah Resepnya yg sanggup mengatasi imbas sedasi oleh obat tidur.
Steroid
Obat steroid jenis Prednisone, yg dipakai untuk mengobati penyakit rematik, radang sendi dan penyakit keradangan kronis lainnya, sanggup menjadikan rasa lapar. Mintalah dokter meResepnyakan obat-obat golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs, ibarat ibuprofen).
Tabloid Cantiq
0 Response to "Obat-Obatan Pun Dapat Bikin Gemuk"