Pelukan yg seharusnya menenangkan jiwa dan mengobati seseorang yg terluka justru berakibat sebaliknya. Maisy Keetch gres berusia 7 tahun. Ia terlihat ceria Saat difoto di depan kamera. Namun di balik senyumannya itu, Maisy menyimpan sebuah derita sebab penyakit yg tidak dapat disembuhkan dengan harapan hidup yg sangat tipis. Maisy menderita Epidermolysis Bullosa, yg berMakna lapisan kulit paling atasnya tidak melekat setrik baik. Penyakit itu juga biasa disebut sindrom kupu-kupu sebab kulitnya sangat ringkih menyerupai sayap kupu-kupu.
Bahkan, sebuah pelukan saja dapat menyiksa gadis mungil ini. Sedikit saja sentuhan kulitnya bakal melepuh. Oleh sebab itu, seorang ibu juga Musti bermain hati-hati dengan bawah umur lainnya dan memiliki harapan hidup hanya 30 tahun. Maisy, yg mengalami penyakit yg dikenal sebagai sindrom kupu-kupu sebab kulitnya ringkih menyerupai sayap serangga. Lengan Maisy juga selalu dibalut. Ia Musti mengonsumsi obat selama hidupnya.
Bahkan, sebuah pelukan saja dapat menyiksa gadis mungil ini. Sedikit saja sentuhan kulitnya bakal melepuh. Oleh sebab itu, seorang ibu juga Musti bermain hati-hati dengan bawah umur lainnya dan memiliki harapan hidup hanya 30 tahun. Maisy, yg mengalami penyakit yg dikenal sebagai sindrom kupu-kupu sebab kulitnya ringkih menyerupai sayap serangga. Lengan Maisy juga selalu dibalut. Ia Musti mengonsumsi obat selama hidupnya.
Sang ibu, Amy, dari London mengatakan, ia sudah mengatahui ada yg berbeda dari anaknya semenjak lahir. “Maisy menjerit Saat keluar. Tangan mungilnya ditutupi tanda gelap dan lidahnya berwarna merah”.
“Saya mati rasa pada awalnya. Pada alhasil saya memahami dan menyadari bayi saya membutuhkan saya untuk menguatkan dia,” ungkapnya menyerupai dikutip TheSun, Sabtu (2/2/2013).
Amy mempelajari gimana merawat putrinya itu dan menggunakankan perban pelindung serta memperlihatkan tetes mata. Ia juga menyampaikan kepada putranya Hary, untuk ekstra hati-hati dengan adiknya. Amy mengaku, setiap pagi merupakan usaha yg berat. Maisy bangkit dengan lecet dan menjerit kesakitan tapi Amy tak dapat memperlihatkan pelukan untuk menghibur buah hatinya.
“Saya Musti mengatur pelukan saya. Saya bakal mengangkatnya dengan hati-hati di bawah pantat dan memeluknya dengan leher,” jelasnya.
“Saya mati rasa pada awalnya. Pada alhasil saya memahami dan menyadari bayi saya membutuhkan saya untuk menguatkan dia,” ungkapnya menyerupai dikutip TheSun, Sabtu (2/2/2013).
Amy mempelajari gimana merawat putrinya itu dan menggunakankan perban pelindung serta memperlihatkan tetes mata. Ia juga menyampaikan kepada putranya Hary, untuk ekstra hati-hati dengan adiknya. Amy mengaku, setiap pagi merupakan usaha yg berat. Maisy bangkit dengan lecet dan menjerit kesakitan tapi Amy tak dapat memperlihatkan pelukan untuk menghibur buah hatinya.
“Saya Musti mengatur pelukan saya. Saya bakal mengangkatnya dengan hati-hati di bawah pantat dan memeluknya dengan leher,” jelasnya.
“Saya bakal meletakkan dengan lembut alas, berhati-hati melepas perban di tubuhnya, lengan, dan kaki”.
“Lalu saya bakal mandikan Maisy dengan air yg mengandung salep khusus untuk menenangkannya. Setelah itu, saya mengobati setiap lecet gres supaya dapat sembuh lebih cepat dan membungkus tubuhnya dengan perban lagi”.
Suatu hari, Amy pernah berjalan-jalan dengan Maisy dengan memegang tangannya. Tiba-tiba saja ia tersandung dan manarik tangannya dan kulit Maisy menjadi terkelupas. Maisy sering Memakai dingklik roda sebab kakinya kesakitan jikalau berjalan. Ia mencar ilmu untuk membuat kondisinya lebih baik. Dan bawah umur di sekitarnya sudah diberitahu supaya lebih hati-hati jikalau bermain dengannya.
“Dia adakala bertanya, ‘mengapa gadis-gadis lain memiliki kulit halus dan saya tidak?’. Sulit tapi saya bakal menyampaikan kepadanya,’Tidak ada yg sempurna. Kita semua memiliki kekurangan. Kamu berbeda tapi kamu masih canti’,” ujar Amy.
Maisy bercita-cita menjadi jago kecantikan jikalau besar nanti. Ia memiliki semangat hidup yg besar.
“Saya sudah diperingatkan, harapan hidupnya sekitar 30 tahun. Tapi beliau memiliki semangat juang jadi siapa yg tahu apa yg bakal terjadi,” pungkasnya.
“Lalu saya bakal mandikan Maisy dengan air yg mengandung salep khusus untuk menenangkannya. Setelah itu, saya mengobati setiap lecet gres supaya dapat sembuh lebih cepat dan membungkus tubuhnya dengan perban lagi”.
Suatu hari, Amy pernah berjalan-jalan dengan Maisy dengan memegang tangannya. Tiba-tiba saja ia tersandung dan manarik tangannya dan kulit Maisy menjadi terkelupas. Maisy sering Memakai dingklik roda sebab kakinya kesakitan jikalau berjalan. Ia mencar ilmu untuk membuat kondisinya lebih baik. Dan bawah umur di sekitarnya sudah diberitahu supaya lebih hati-hati jikalau bermain dengannya.
“Dia adakala bertanya, ‘mengapa gadis-gadis lain memiliki kulit halus dan saya tidak?’. Sulit tapi saya bakal menyampaikan kepadanya,’Tidak ada yg sempurna. Kita semua memiliki kekurangan. Kamu berbeda tapi kamu masih canti’,” ujar Amy.
Maisy bercita-cita menjadi jago kecantikan jikalau besar nanti. Ia memiliki semangat hidup yg besar.
“Saya sudah diperingatkan, harapan hidupnya sekitar 30 tahun. Tapi beliau memiliki semangat juang jadi siapa yg tahu apa yg bakal terjadi,” pungkasnya.
sumber: /search?q=model-rambut-korea-utara-ditentukan
0 Response to "Kulit Melepuh Hanya Alasannya Pelukan"