Latest News

Mempertahankan Produksi Asi

Beragam hambatan dan kekhawatiran dikemukakan para ibu terkait pemberian ASI pribadi pada bayinya. Mulai pemahaman mengenai ASI yg kurang dan tidak adanya pertolongan dari keluarga dan lingkungan. Juga efek dari lingkungan yg lebih luas, ibarat gencarnya iklan susu formula.
Para ibu seharusnya percaya dan yakin bahwa setrik alamiah ia dibekali kemampuan untuk memproduksi ASI dalam jumlah cukup. Apabila bayi sering menyusu dan mengisap setrik benar, ibu niscaya sanggup menghasilkan ASI dengan cukup.
Saat sedang menyusui, tingkatkan kontak kulit sambil membelai dan mengusap bayi. Diantara waktu menyusui serta sesaat sebelum mulai menyusui, bayangkan sensasi yg dirasakan Saat bayi sedang menyusu dan visualisasikan bahwa ASI bakal mengalir deras dari payudara. Untuk mempertahankan ASI semoga senantiasa lancar, coba tingkatkan frekuensi menyusui, terutama di malam hari. Para ibu juga diingatkan untuk tidak menunggu hingga payudara terasa penuh untuk menyusui. Pasalnya, ASI selalu ada dalam payudara. Biasakan menyusui bayi lebih lama, jangan batasi waktu beliau menyusu. Usahakan juga semoga bayi mengosongkan dulu satu payudara sebelum pindah ke payudara lain, sehingga bayi mendapatkan hindmilk. Namun, Jika bayi termasuk yg praktis jatuh tertidur Saat sedang menyusu, bangunkan dan pindahkan ke payudara lainnya. Ulang proses tersebut hingga kedua payudara terasa kosong atau hingga bayi sudah kenyang. Metode ini dikenal dengan switch nursing atau menyusui setrik bergantian. Metode lainnya yaitu double nursing alias menyusui dua kali. Selesai menyusui pada kedua payudara, gendong bayi selama 10-20 menit dan sendawakan, kemudian susui lagi pada kedua payudara.

Oleh:
Nia Kumar, wakil ketua AIMI
Diba Jafar, konselor laktasi AIMI

Seputar Indonesia

0 Response to "Mempertahankan Produksi Asi"