Ada satu pengalaman luar biasa yg saya sekeluarga alami kemarin di Masjidil Haram. Minggu, 25 Des 2016, tepatnya di saat2 saya membaca Quran sambil menunggu datangnya waktu sholat maghrib, tiba2 tiba seorang anak laki2 yg kurang lebih berumur 12 th. Anak ini mendekat ke saya, duduk di sekitar saya dan tak lain hanya meilhat dan sesekali melempar senyum yg sangat ramah. Sempat sedikit heran, namun kemudian saya sodorkan Quran kepada anak ini dengan maksud mengajaknya ikut tilawah. Jawaban anak ini membuat saya sekeluarga tercengang. Dia menyampaikan bahwa dia Hafidz, penghafal Alquran.
Kami pun makin ingin tau dengan anak ini, saya memohon dia membacakan satu surah yg tidak terlalu panjang, dan dia kembali tersenyum kemudian memulai membaca. Seketika saya dibentuk tercengang untuk kedua kali, subhanallah, sy pribadi belum pernah mendengar bunyi seindah ini setrik pribadi di depan mata. Tak terasa air mata pun mengalir tak terbendung.
Namanya Abderrahmane Belhadj, asal Aljazair. Malam itu dia tak henti2nya membuat saya tertegun. Anak kecil ini selain Hafidz Alquran, ternyata juga hafal 7410 hadist. Iya, tujuh ribu empat ratus sepuluh hadist😭. Belum selesai di situ, dia juga hafal semua nama2 Imam Masjidil Haram beserta jadwal mereka memimpin sholat di setiap harinya, dan juga bisa menirukan bunyi merdu yg khas dari masing2nya. Bahkan berdasarkan ayahnya, dia juga hafal lebih dari 13000 syair2 Islami hingga ke tingkatan yg paling tinggi, di mana orang pada umumnya susah menghafalnya.
Di Saat tiba waktu sholat maghrib, saya mengajaknya sholat di samping saya, saya pun tidak bisa menghentikan tangisan saya semenjak awal hingga selesai rakaat, dan sempat membuat jamaah di samping kanan dan kiri tampaknya terganggu. Dua hal, saya merasa aib dengan anak ini atas diri saya, di umur saya Saat ini yg masih sangat jauh dari apa yg dia mampu, dan saya sangat berharap anak keturunan saya bisa menyayangi dan dicintai Quran (kalamallah) dan membuatnya sukses di dunia dan akhirat.
setelah sholat maghrib pun saya masih memohon semoga dia berkenan untuk stay bersama saya untuk sekedar berbincang. Kembali dengan ramah sang anak tersenyum, dan menjawab, 'tentu, suatu kehormatan buatku', balasan yg sangat sopan dan dengan bahasa arab yg sangat fushah. Ooh betapa mulia moral anak ini, saya mulai ingin tau di mana ayahnya.
Tak usang berselang sang ayah pun tiba menghampirinya, tampaknya dia sedikit khawatir karna mencari keberadaan anaknya. Saya setrik impulsif bangkit menghampiri dan memeluknya, saya sampaikan, betapa beruntungnya engkau wahai sang ayah mempunyai anak yg luar biasa ini. Dia menjawab singkat, ini semua karna Ibunya. Al umm madrasatul uula, seorang Ibu yakni sekolah pertama bagi anak2nya.
Sang ayah pun tak kalah ramah, dalam perbincangan menanti waktu sholat Isya', sang ayah dengan sangat antusias, menjelaskan panjang lebar, setelah sebelumnya saya memohon semoga dia mau menshare wacana apa yg telah mereka selaku orang renta lakukan selama ini dalam mendidik anak2nya.
Dalam perjumpaan yg singkat sebelum sang ayah datang, paling tidak Abderrahmane sdh memberikan 7 hadist kepada saya, dan menjelaskannya dengan sangat runtut dan baik. Dan entah Mengapa, ketujuh hadist itu menjelaskan wacana sesuatu yg sangat berkaitan dan relevan dengan apa yg saya butuhkan Saat ini. Wallahu a'lam.
Diri ini juga masih terus bertanya2, mengapa dari ribuan jamaah yg ada di masjid, dia menentukan mendatangi saya, tapi yg jelas, kehadiran anak ini telah menunjukkan pelajaran dan peringatan yg luar biasa dan tak ternilai bagi saya dan keluarga.
Repost dari https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209927990849799&id=1035207569
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Bertemu Anak Penghafal Al-Quran Di Makkah"