Tiap orang niscaya pernah mengalami mimpi. Sejatinya, mimpi ialah perwujudan hal-hal yg tidak atau belum tercapai dalam kehidupan. Hal itu memunculkan rasa tidak puas. Rasa tidak puas itu mengendap ke alam bawah sadar. Pengendapan harapan atau rasa yg tidak tersalurkan selama beraktivitas sanggup dikontrol untuk tidak muncul dipermukaan. Kendali ada di otak. Saat terlelap, semua organ badan mengendur. Termasuk, fungsi kontrol otak terhadap harapan dan insiden yg tidak diharapkan. Karena tidak terkontrol, hal-hal di bawah alam sadar muncul dalam bentuk mimpi. Saat tenaga sensor kendur, dorongan harapan nafsu di dalam alam bawah sadar masuk dalam mimpi. Jadi, bagi alam bawah sadar, mimpi ialah bentuk pemuasan semu.
Ada beberapa efek mimpi. Diantaranya, rasa terpuaskan dengan nyaman, tak terpuaskan dengan tidak nyaman, dan rasa terpuaskan dengan tidak nyaman. Jika seseorang berangkat tidur dengan tidak tenang, alam bawah sadar bakal mengirim semakin banyak keinginan yg tak terpuaskan. Jadi, risiko datangnya mimpi semakin besar. Jika mimpi baik dan menambah semangat, itu niscaya menyenangkan. Sebaliknya, mimpi jelek dihentikan diabaikan. Bisa jadi, orang tersebut terlampau keras kepada dirinya. Sehingga, muncul perasaan tertekan lantaran sesuatu yg tidak sanggup dicapai. Untuk mengatasinya, perlu dicari kaitan antara citra mimpi jelek dan hal-hal yg belum tercapai. Bisa juga, mimpi jelek muncul dikarenakan rasa bersalah. Jika memang begitu, berdamailah dengan diri sendiri. Tidak semua hal sanggup dilakukan. Ada kalanya gagal. yg terpenting ciptakan rasa lebih kondusif dan nyaman, terutama sebelum tidur. Keliru satunya, mendengarkan musik sebagai pengantar tidur.
Oleh: Drs Hartanti MPsi, dosen Fakultas Psikologi Ubaya
Jawa Pos
0 Response to "Mimpi Buruk"