Jepang merupakan Keliru satu negara termaju di dunia dari segi ekonomi, pendidikan dan teknologi. Sahabat anehdidunia.blogspot, kerja keras dan semangat pantang mengalah merupakan ciri khas bangsa Jepang, sehingga populer dengan tingkat gila kerja yg tinggi. Semua itu sepadan jikalau melihat gimana keadaan negara dan masyarakatnya yg maju dan sejahtera mirip sekarang. Namun tahukah anda jikalau di Jepang ada suatu masalah diskriminasi yg masih tersisa dan mendarah daging dalam masyarakatnya, bahkan sampai Saat ini?
Walau kini tidak mencolok tapi pembedaan terutama dalam perhubungan dan pekerjaan masih ada terutama di luar wilayah Kansai.
Sejarah kaum Eta
Kaum Eta dalam masyarakat feodal Jepang ialah kaum yg menempati strata paling rendah dalam masyarakat. Bahkan mereka dianggap tidak layak menempati Keliru satu kasta yg ada. Hal ini dikarenakan lantaran dalam agama Buddha dan Shinto (di Jepang) pekerjaan mereka termasuk dalam pekerjaan yg menjijikkan. Pekerjaan kaum Eta ialah segala yg berkaitan dengan penyembelihan hewandan urusan kematian. Penyembelih hewan, pengurus pemakaman, algojo, penyamakan kulit ialah pekerjaan umum dari kaum Eta.
Walau kini tidak mencolok tapi pembedaan terutama dalam perhubungan dan pekerjaan masih ada terutama di luar wilayah Kansai.
Sejarah kaum Eta
Kaum Eta dalam masyarakat feodal Jepang ialah kaum yg menempati strata paling rendah dalam masyarakat. Bahkan mereka dianggap tidak layak menempati Keliru satu kasta yg ada. Hal ini dikarenakan lantaran dalam agama Buddha dan Shinto (di Jepang) pekerjaan mereka termasuk dalam pekerjaan yg menjijikkan. Pekerjaan kaum Eta ialah segala yg berkaitan dengan penyembelihan hewandan urusan kematian. Penyembelih hewan, pengurus pemakaman, algojo, penyamakan kulit ialah pekerjaan umum dari kaum Eta.
Eta setrik harafiah berMakna "orang-orang kotor / menjijikkan" (filthy mass, abundance of filth). Ini dikaitkan dengan pekerjaan mereka tadi. Karenanya kaum Eta tidak boleh hidup bersama dengan "orang normal" dan Musti tinggal didaerah terbuang. http://anehdidunia.blogspot.com
Diskriminasi Pada Kaum Eta
- Tidak boleh hidup berdampingan dengan kasta lain, jadi tinggal di kawasan buangan.
- Pekerjaan hanya mirip yg disebut diatas, urusan kematian, algojo, binatang sembelihan,penyamakan kulit. Positifnya, profesi-profesi ini menjadi monopoli kaum Eta sampai banyak yg jadi berkecukupan dari sini
- Tidak berhak mempunyai sawah. Positifnya, lantaran pajak berdasar kepemilikan lahan pertanian (beras) maka kaum Eta bebas pajak.
- Tidak berhak beribadah dikuil yg umum. Hanya dikuil yg disediakan khusus untuk mereka
- Penamaan dalam agama Buddha acapkali dengan kata binatang, rendah hati, hina, hamba, dan verbal menghina lainnya dalam abjad kanji.
- Bila dihadapan orang berkasta Musti sopan dan merendahkan diri. Pada tahun 1869 bahkan dikatakan nilai orang Eta ialah 1/7 orang umum di Jepang.
- Tidak boleh menikahi orang berkasta.
Kaum Buangan selain Eta yg mencolok adalah: HININ (bukan manusia)
Definisi hinin, serta status sosial mereka dan pekerjaan khas bervariasi dari waktu ke waktu, tetapi biasanya termasuk mantan narapidana dan gelandangan yg bekerja sebagai penjaga kota, pembersih jalan atau penghibur. http://anehdidunia.blogspot.com
KAWARAMONO (kering, orang sungai)
Beberapa orang buangan juga disebut kawaramono (kering, orang sungai) lantaran mereka tinggal di sepanjang tepi sungai yg tidak dapat diubah menjadi sawah.
BURAKUMIN
Burakumin ialah sebutan untuk orang Jepang yg merupakan keturunan kaum terbuang, terutama Eta, Hinin dan Kawaramono. Setrik harafiah Burakumin berMakna "Orang-orang pemukiman kecil" dimana hal ini merujuk pada pemukiman kaum Eta yg terpisah dari kasta lain dalam masyarakat feodal. http://anehdidunia.blogspot.com
Istilah Burakumin ini setrik de jure (legal) ada sampai dihapuskannya sistem kasta di tahun 1871 seiring semangat persamaan di Era Restorasi Meiji (mulai 1869), namun setrik de facto sampai kini diskriminasi terhadap Burakumin masih ada.
DISKRIMINASI TERHADAP BURAKUMIN MASIH BERLAKU HINGGA SEKARANG WALAU TERSAMAR
- Dalam daftar warga ditulis kyu-eta (mantan eta), kemudian diganti shin-heimin (warga baru) dan terakhir pada 1900an tokushu-buraku (pemukiman khusus). Sekarang sudah tidak digunakan lagi.
- Diskriminasi dalam pekerjaan. Walau Saat ini keturunan burakumin dapat bekerja dimana saja, namun posisi jabatan yg tinggi tidak dapat mereka duduki.
- Diskriminasi dalam pernikahan. yg paling toleran ialah wilayah Kansai (kecuali Osaka, Kyoto, Hyogo. Dan di Hiroshima).Keluarga kurang berilmu tidak memperbolehkan anak mereka menikah dengan keturunan burakumin. Menyewa jasa penyelidikan asal-usul ialah hal biasa di Jepang, walau kini ialah hal ilegal. Di Kansai Saat ini 60%-80% keturunan burakumin menikah dengan non-burakumin. pda tahun 1960an hanya 10%. http://anehdidunia.blogspot.com
- Tetapi di Osaka, Kyoto, Hyogo dan Hiroshima, stigma masih ada. Burakumin dianggap biang kemelaratan, pengangguran dan kriminal.
- Anggota Yakuza, 60% ialah Burakumin berdasarkan legalisasi seorang mentan anggota intelijen jepang Mitsuhiro Sugnuma. Anggota Yamaguchi-gumi (Yakuza terbesar) 70% nya ialah Burakumin, berdasarkan David E. Kaplan dan Alec Dubro dalam bukunya Yakuza: The Explosive Account of Japan's Criminal Underworld (Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Co., 1986.
PENYEBAB DISKRIMINASI TERHADAP BURAKUMIN TERPELIHARA KOSEKI
warga negara Jepang dalam yurisdiksi mereka. Pernikahan, adopsi dan legalisasi dari ayah menjadi aturan yg efektif hanya bila insiden tersebut dicatat di koseki tersebut. Kelahiran dan maut setrik aturan menjadi efektif lantaran terjadi, tetapi insiden tersebut Musti diajukan oleh anggota keluarga.
Nah dalam Koseki ini tercantum juga asal permintaan warga negara sampai ke jaman feodal dulu. Sehingga setiap orang dapat dirunut berasal dari garis keturunan kasta apa sebenarnya. Hukum Jepang kini melarang orang selain empunya dan pemerintah untuk mengakses data ini.
Ditahun 1975, sempat beredar daftar dalam buku Tokushu Buraku Chimei Soukan (Daftar Komprehensif Nama Daerah Buraku) dan dijual dengan harga antara 5000 sampai 50000 yen. Pembelinya umunya kelaurga kurang berilmu dan perusahaan-perusahaan. kabarnya termasuk perusahaan besar mirip Toyota, Nissan, Honda dan Daihatsu. Sekarang sudah dihentikan beredar. http://anehdidunia.blogspot.com
Nah dalam Koseki ini tercantum juga asal permintaan warga negara sampai ke jaman feodal dulu. Sehingga setiap orang dapat dirunut berasal dari garis keturunan kasta apa sebenarnya. Hukum Jepang kini melarang orang selain empunya dan pemerintah untuk mengakses data ini.
Ditahun 1975, sempat beredar daftar dalam buku Tokushu Buraku Chimei Soukan (Daftar Komprehensif Nama Daerah Buraku) dan dijual dengan harga antara 5000 sampai 50000 yen. Pembelinya umunya kelaurga kurang berilmu dan perusahaan-perusahaan. kabarnya termasuk perusahaan besar mirip Toyota, Nissan, Honda dan Daihatsu. Sekarang sudah dihentikan beredar. http://anehdidunia.blogspot.com
Karena penyelidikan melalui Kouseki dan Buku Tokushu tadi sudah dilarang, kini kelaurga dan perusahaan yg masih kurang berilmu belakang layar menyewa jasa penyelidikan asal-usul (walau ini juga atrik ilegal) dengan biaya yg mahal demi menghindari menentukan buraku menajdi menantu keluarga atau pejabat perusahaan.
Baca juga Gagra Kota Dari Surga Dunia Berubah Neraka
0 Response to "Sisi Gelap Kaum Diskriminasi Masyarakat Jepang"