Latest News

Pastikan Kuliner Mendidih

Makanan sangat penting bagi badan untuk menyuplai energi. Namun, kuliner juga menjadi pembawa penyakit. Tentu saja, itu terjadi Jika pengolahan dan penyajiannya tidak tepat.
Pengolahan dan penyimpanan materi kuliner yg tidak higienis dan sempurna waktu bakal merusak nutrisi dalam makanan. Ia pun berubah sifat menjadi racun. Pendinginan kuliner yg tidak tepat, contohnya.
Suhu optimal pertumbuhan mikroba 15,5-48,8 derajat celsius. Jadi, penyimpanan materi kuliner hendaknya di bawah atau di atas batas suhu tersebut. Proses pemasakan dan pemanasan kuliner juga hendaknya bisa membunuh mikroba patogen. Hal itu seharusnya diketahui benar oleh pengolah masakan. Bakteri patogen, mati dengan pemanasan 80 derajat Celsius selama 5 menit. Jika tidak bisa mengukur suhu, pastikan kuliner sudah diolah sampai mendidih. Jika mendidih, kan 100 derajat Celsius, jadi sudah melebihi standar. Tak hanya itu. Memagarkan kuliner lebih dari 12 jam setelah dipersiapkan juga merusak nutrisi yg terkandung.
Penambahan materi kuliner mentah ke dalam kuliner yg siap konsumsi, tanpa dipanaskan kembali, sanggup mengontaminasi kuliner olahan. Pemanasan kembali kuliner pada suhu yg tidak sesuai juga mengubah nutrisi. Sayur bayam, contohnya, dilarang dipanaskan. Langkah itu hanya membuat bayam jadi racun bagi tubuh.
Selain pengolahan dan penyiapan, penyaji Musti sehat. Sebab, basil penyebab sakitnya sanggup menular melalui kuliner yg diolah. Dia menyarankan semoga para ibu mencuci tangan dengan benar sebelum memulai memasak, setelah bersin, dan setelah ke kamar kecil. Ibu-ibu, Jika mau masak pagi, sebaiknya mandi dulu. Lalu, pakai baju yg higienis semoga kebersihan kuliner terjaga. Peralatan untuk menghidangkan kuliner juga Musti bersih.
Sayangnya, reaksi terhadap materi kuliner bersifat individual. Pada orang sakit, reaksinya lebih sensitif. Sebab, ada penurunan fungsi organ dan prosedur pertahanan tubuh. Kelompok itu tergolong berisiko tinggi keracunan atau tertular penyakit melalui makanan.

Oleh: Eko Dwi MMaknani DCN, andal gizi RSU dr Soetomo Surabaya

Jawa Pos

0 Response to "Pastikan Kuliner Mendidih"