Seorang ibu yang hamil, sering kali merasa ragu-ragu dan resah dalam mengonsumsi makanan. Hal ini alasannya ialah sang ibu sering kali merasa ketakutan kalu-kalau masakan dan minuman yang dikonsumsinya berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan sang janin. Kadang-kadang sang ibu sudah berhati-hati, namun alasannya ialah ketidaktahuan dan keteledoran sehingga memakan masakan yang berbahaya bagi kesehatan janin. Akibatnya, tanpa disadari ia telah membuat perkembangan janin menjadi ancaman dan sanggup berakibat pada kerusakan fisik dan psikis kalau sudah lahir.
Salah satu minuman yang sering kali tidak dianggap berbahaya dan diabaikan ialah minuman bersoda atau minuman berenergi. Minuman energi ialah minuman ringan (soft drink) yang mengandung banyak sekali unsur yang dipromosikan sanggup menambah energi. Kebanyakan minuman energi mengklaim sanggup merangsang metabolisme sehingga meningkatkan energi tubuh. Salah satu kandungan yang sering ada di dalamnya ialah soda.
Soda sendiri merupakan sejenis air yang difermentasikan dan dibentuk bersifat efervesen dengan penambahan gas karbon dioksida di bawah tekanan. Air soda mendapat namanya dari garam natrium yang dikandungnya. Meniman energi yang mengandung soda sudah banyak dijual di mana-mana. Padahal banyak andal kesehatan yang memandang bahwa minuman ini banyak mendatangkan pengaruh kesehatan bagi badan sampai memunculkan banyak sekali penyakit serius.
Minuman ini kini sudah semakin menjamur di seluruh dunia dan pelosok-pelosok perkempungan. Di Inggris, contohnya, kebutuhan terhadap minuman ini terus meningkat di mana setiap tahunnya tak kurang 330 juta liter minuman energi membasahi tenggorokan warganya. Nilainya diestimasi mencapai 1 miliar pound. Belakangan malah lahir pula produk gres Red Bull dengan kandungan kafein dua kali lipat. Produk ini, kabarnya, diperkirakan bakal menjadi pemain penting di pasar minuman energi. Masalahnya ialah minuman semacam ini kalau dikonsumsi setrik rutin sanggup menjadikan pengaruh negatif bagi kesehatan dalam jangkan panjang menyerupai minuman-minuman lainnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Physician and Sportsmedicine menemukan bahwa minuman energi berpotensi menghasilkan pengaruh sebagai berikut:
- Percepatan reaksi tubuh, kinerja aerobik dan anaerobik.
- Meningkatkan daya tahan badan bab atas, tapi tidak kuat pada kinerja anaerobik.
- Peningkatan ketahanan bersepeda 1 jam pada 70% beban kerja maksimal.
- Efek tersebut dihasilkan dari kandungan minuman energi yang antara lain terdiri dari taurin, kafein, sukrosa, guarana, kolesom, niacin, pyridoxine, cynaocobalmin.
Selain itu, penelitian dalam jurnal tersebut menyibak bahwa minuman energi juga berpotensi menjadikan pengaruh samping menyerupai kram, denyut jantung meningkat, peningkatan tekanan darah, serangan jantung, stroke, takikardia supraventricular dan gangguan kejiwaan pada pasien beriwayat penyakit jiwa. Salah satu produk yang pernah menjadi sorotan ialah minuman energi Red Bull tersebut. di Prancis minuman ini pernah tidak boleh sehabis terjadi bencana tamat hidup atlet bola basket berumur delapan belas tahun Irlandia Ross Cooney, yang meninggal sehabis mengkonsumsi empat kaleng minuman tersebut. Pada tahun 2004 pengadilan Eropa menentang larangan tersebut, namun Komite Ilmiah Prancis menyimpulkan bahwa Red Bull mengandung kafein berlebihan.
Inilah ancaman kalau mengonsumsi minuman energi bersoda yang terlalu banyak. Efek negatif bagi orang biasa aja menyerupai itu apalagi untuk ibu hamil, niscaya bakal memiliki pengaruh yang jauh lebih berbahaya lagi. Mengkonsumsi minuman soda dikala hamil masih menjadi perdebatan yang belum sanggup dipastikan apakah boleh atau tidak. Karena minuman tersebut mengandung pelengkap buatan yang berbeda-beda, ada yang menggunakan pelengkap buatan yang kondusif untuk ibu hamil tapi ada juga yang berbahaya bagi ibu hamil.
0 Response to "Efek Menakutkan Minuman Soda Bagi Ibu Hamil"