Di antara permasalahan besar yang membuat orang dengan gampang mengharamkan dan melarang vaksinasi yakni alasannya yakni adanya unsur kandungan babi dalam pembuatannya. Segimana kita ketahui, babi yakni binatang yang diharamkan dalam Islam untuk dimakan. Bahkan, jilatan babi harus dicuci dengan air bercampur tanah sebanyak tujuh kali, hanya untuk menghilangkan unsur babi yang jenis.
Vaksin Mengandung Unsur Babi? |
Jadi, tanpa pikir panjang, kalau suatu makanan atau obat sudah mengandung unsur babi meskipun setetes, maka bakal haramlah semuanya. Namun benarkah vaksin terdapat unsur babinya?
Dalam penumbuhan virus vaksin tertentu, bibit penyakit dibiakkan atau ditumbuhkan dalam media tumbuh yang bermacam-macam, salah satunya yakni enzym tripsin dari babi. Enzym tripsin babi dipakai sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi materi makanan kuman. Kuman tersebut sesudah dibiakkan lalu dilakukan fermentasi dan diambil polisakarida sebagai antigen materi pembentuk vaksin.
Selanjutnya dilakukan proses purifikasi, yang mencapai pengenceran 1/67,5 milyar kali hingga hasilnya terbentuk produk vaksin. Pada hasil final proses sama sekali tidak terdapat bahan-bahan yang mengandung babi. Bahkan antigen vaksin ini sama sekali tidak bersinggungan dengan babi baik setrik eksklusif maupun tidak langsung. Proses pembuatan vaksin dengan media yang haram ini kalau kita ibaratkan mungkin mirip kita menanam pohon pisang. Benih pisang (tunas pisang) sanggup kita tanam di media haram dan najis mirip kotoran hewan.
Kotoran binatang tersebut dipakai sebagai penunjang pertumbuhan flora yang flora sendiri tidaklah haram untuk dimakan. Pisang hasil dari tumbuhan yang “memakan” kotoran najis tersebut tetap menjadi halal dengan proses biologis sedemikian rupa. Sama halnya dalam pembuatan vaksin tersebut.
Dengan demikian, warta bahwa vaksin mengandung babi menjadi sangat tidak relevan dan warta semacam itu timbul alasannya yakni persepsi yang keliru pada tahapan proses pembuatan vaksin. Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan aliran halal terhadap vaksin meningitis yang pada proses pembuatannya menggunakan katalisator dari enzym tripsin babi. Hal serupa terjadi pula pada proses pembuatan beberapa vaksin lain yang juga menggunakan tripsin babi sebagai katalisator proses.
0 Response to "Benarkah Vaksin Imunisasi Mengandung Unsur Babi?"